Berita Amerika Serikat
Sikap Agresif terhadap Mahasiswa Pro-Palestina di AS, Presiden Iran :Watak Asli Negeri Barat
Pertemuan itu digelar setelah protes para mahasiswa di kampus-kampus AS, termasuk Yale, Columbia, New York dan universitas lain yang menolak dukungan
Dikutip Tribunnews dari kantor berita pusat Iran (IRNA), Kecaman tersebut disampaikan Presiden Raisi pada hari Minggu (28/4/2024) selama sesi kabinet di Tehran.
"Hari ini, berkat syahidnya warga Palestina yang tak bersalah di Gaza, wajah sebenarnya dari peradaban Barat telah terungkap kepada seluruh dunia," ungkap Raisi.
Raisi juga menambahkan bahwa tindakan keras terhadap protes dan penangkapan mahasiswa dan akademisi, terutama di AS, adalah satu contoh lain dari skandal yang menunjukkan sikap munafik pemerintah AS yang kerap mengklaim selalu membela kebebasan berbicara.
Ia menambahkan bahwa pemerintah AS yang selama ini mengklaim membela kebebasan berbicara tidak memiliki motivasi lain apa pun selain mempertahankan dominasi mereka untuk mengatur masyarakat.
Raisi menekankan bahwa tindakan keras pemerintah AS yang menangkap para mahasiswa ini tidak akan menghentikan gelombang protes terhadap kekejaman dan kejahatan yang dilakukan oleh Israel kapada Palestina.
Seperti yang diketahui sebelumnya, aksi Amerika Serikat yang terus mendukung langkah Israel untuk melakukan agresi militer di Palestina ikut menuai kecaman oleh warganya sendiri.
Berangnya warga AS akan pemerintahan Joe Biden in bisa dilihat dari deretan gelombang protes mahasiswa di beberapa universitas terkemuka di negeri Paman Sam.
Dalam beberapa hari terakhir ini, mahasiswa dari beberapa universitas gaek di Amerika melakukan demonstrasi menuntut dibebaskannya Palestina dari invasi Israel.
Aksi tersebut bisa dilihat dari gelombang protes di Harvard, New York University, Yale, Arizona State, dan California State Polytechnic University di Humboldt.
Protes terpanas sendiri terjadi di Columbia University yang berlangsung sejak 17 April lalu dengan aksi demonstrasi yang melumpuhkan kegiatan belajar mengajar di kampus tersebut.
Bahkan, aksi protes di Columbia University ini berujung pada penangkapan 113 mahasiswa oleh pihak berwajib pada Senin (22/4/2024) waktu setempat.
Sebelum Presiden Raisi memberikan kritik keras kepada pemerintah AS, hal serupa juga diutarakan oleh Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, pada Rabu (24/4/2024) waktu setempat.
Dikutip Tribunnews dari kantor berita pusat Iran (IRNA) Nasser mewakili pemerintah Iran mendesak AS untuk menjamin kebebasan berekspresi dan berkumpul bagi mahasiswa dan profesor universitas serta menghormati tuntutan dan hak-hak hukum mereka.
Desakan itu ia bagikan melalui unggahan di akun X-nya pada hari Rabu.
"Berita yang berkaitan dengan penindasan massal dan penangkapan mahasiswa dari universitas-universitas Amerika oleh polisi karena dukungan mereka terhadap rakyat Palestina adalah pelanggaran keras terhadap hak suara, kebebasan berekspresi, dan hak asasi manusia," buka Nasser.
Donald Trump Umumkan Darurat Nasional, Amerika Serikat Kerahkan Pasukan ke Perbatasan Meksiko |
![]() |
---|
TikTok Terancam akan Diblokir pada 19 Januari 2025, Ada Apa? |
![]() |
---|
Presiden AS Donald Trump Umumkan akan Mencaplok Greenland dari Denmark, Ini Tanggapan NATO |
![]() |
---|
UPDATE : Jumlah Korban Jiwa Kebakaran Los Angeles Jadi 24 Orang |
![]() |
---|
Presiden Terpilih AS Donald Trump Tunjuk Robert F Kennedy Jr sebagai Menteri Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.