Daftar 5 Mahasiswi Undip Semarang Dituding Menyalahgunakan KIPK

Daftar 5 Mahasiswi Undip Semarang Dituding Menyalahgunakan KIPK

TRIBUNJATENG.COM - Kasus penyalahgunaan dana KIPK di Undip Semarang tengah menyita perhatian.

Pasalnya, beberapa mahasiswi penerima KIPK diketahui berasal dari keluarga mampu.

Sementara KIPK diperuntukkan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menegaskan bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) hanya diperuntukkan bagi anak yang berasal dari golongan yang tidak mampu.

Ia menuturkan KIP-K merupakan program terusan dari KIP tingkat sekolah, yang diperuntukkan untuk anak dari keluarga kurang mampu.

"Di situ sudah jelas yang menerima itu adalah mereka yang tidak mampu dan mereka yang yatim piatu yang diutamakan," kata Menko Muhadjir Effendy.

Menko Muhadjir mengatakan jika terdapat penerima KIP yang tidak sesuai dengan kriteria, maka penerima yang terbukti melanggar ketentuan harus mengembalikan apa yang telah diperoleh, karena hal tersebut melanggar ketentuan.

"Kalau tiba-tiba ada anaknya orang kaya yang menerima KIP, bisa dikejar itu siapa, mudah itu, bisa ditindak," ujar Menko Muhadjir.

Muhadjir mengimbau kepada masyarakat jika mendapatkan penerima KIP yang tidak sesuai ketentuan agar melapor ke satuan pendidikan terkait untuk dapat diproses lebih lanjut.

Temuan adanya penyalahgunaan dana KIPK berawal dari kecurigaan sesama mahasiswa yang diunggah di akun menfess @undipfess.

Dari temuan tersebut setidaknya ada 5 mahasiswi yang diduga menyalahgunakan KIPK:

1. Cantika Mutiaara Johani - Ekonomi Undip 2021

2. Syifa Khulfia Putri - Fisika Undip 2022

3. Ramadha Azzahra Maharani - Administrasi Publik Undip 2022