Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Prosesi Upacara Pengantin Tebu di Pabrik Gula Rendeng Kudus, Penanda Awal Musim Giling

Upacara pengantin tebu ini merupakan tanda awal musim giling yang dilakukan oleh PG Rendeng Kudus

|
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Dua tebu dihias menggunakan janur kuning berbentuk setengah lingkaran di bagian atas.

Satu tebu di bagian muka hiasan janur terdapat patung lelaki kecil sebagai penanda bahwa tebu ini merupakan pengantin pria bernama Bagus Wisnu Nugroho.

Kemudian tebu satunya di bagian muka janur terdapat patung perempuan kecil sebagai penanda bahwa ini merupakan tebu perempuan bernama Roro Sekar Arum.

Dua tebu tersebut merupakan tebu pilihan.

Baca juga: Viral Pemuda Makassar Diciduk Polisi Gara-gara Iseng Prank Damkar, Buat Laporan Palsu Kebakaran

Baca juga: Pembunuh Wanita dalam Koper di Cikarang 1 Perusahaan dengan Korban, Polisi Ungkap Hubungan Mereka

Tebu dengan kualitas terbaik yang dipilih oleh manajemen Pabrik Gula (PG) Rendeng Kudus untuk dijadikan simbol pengantin dalam upacara awal musim giling yang berlangsung Kamis 2 Mei 2024.

Tebu pria bernama Bagus Wisnu Nugroho itu berasal dari kebun di Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kudus dan tebu perempuan Roro Sekar Arum berasal dari kebun di Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kudus.

Dua tebu pilihan itu diarak dari seberang PG Rendeng.

Bagian paling depan barisan arak-arakan pengantin ini terdapat seorang pria membawa baki dari tanah liat yang mengeluarkan asap putih.

Di belakangnya ada barisan seniman barongan.

Baru setelahnya terdapat dua pengantin tebu yang dibawa oleh dua orang pria diikuti belasan pria yang membawa tebu yang dihias menggunakan kertas warna-warni dan balon.

Sejenak jalan raya Kudus-Pati disetop saat rombongan pengantin tebu ini melintas.

Memasuki gerbang PG Rendeng, rombongan pengantin tebu ini disambut alunan gending kebo giro.

Gending yang sangat ikonik sebagai pengiring pesta perkawinan di Jawa.

Setelahnya oleh rombongan dua pengantin tebu itu diserahkan kepada manajemen PG Rendeng untuk kemudian dimasukkan ke dalam mesin penggiling.

Upacara pengantin tebu ini merupakan tanda awal musim giling yang dilakukan oleh PG Rendeng

Pada Mei 2024 ini merupakan awal dimulainya giling tebu untuk diproses menjadi gula sampai pada empat bulan ke depan.

Di PG Rendeng sendiri target penggilingan tebu tahun ini sampai 300 ribu ton tebu dengan rendemen atau kadar gula di atas 7 persen.

General Manager PG Rendeng Erwin Fitri Hatmoko mengatakan, prediksi produksi gula tahun ini di PG Rendeng mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Diprediksi PG Rendeng tahun ini mampu memproduksi gula sampai 20 ribu ton. Sedangkan tahun sebelumnya hanya 15 ribu ton.

“Kemarin karena dampak el nino. Sekarang el nino sudah bergeser,” kata Erwin.

Pasokan tebu yang masuk ke PG Rendeng tidak hanya berasal dari Kudus belaka, tetapi pasokan tebu dari Jepara, Pati, Rembang, dan Blora juga masuk ke PG Rendeng.

Harapannya ada sinergi antara pabrik gula dengan petani, sehingga target gilingan tebu per hari sebanyak 3 ribu ton tebu bisa tercapai.

Dalam upacara pengantin tebu ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Pemerintah Kabupaten Kudus. Satu di antaranya yaitu Penjabat Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie.

Menurut Hasan, pengantin tebu merupakan ekspresi rasa syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan berupa hasil panen tebu yang melimpah.

Ekspresi ini patut untuk dijaga dan dilestarikan sebagai bentuk kearifan lokal.

Dia berharap, pada musim giling kali ini petani tebu di Kudus dan sekitarnya ikut merasakan manisnya hasil panen tebu. Dengan begitu, petani kian sejahtera dan stok gula di pasaran tercukupi. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved