Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

BPBD Siagakan 600 Personel Gabungan Hadapi Musim Hujan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus menyiagakan 600 personel gabungan dalam menghadapi bencana alam

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Rifqi Gozali
APEL KESIAPSIAGAAN - Personel gabungan tengah berbaris dalam apel kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Selasa (4/11/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus menyiagakan 600 personel gabungan dalam menghadapi bencana alam yang terjadi saat musim hujan. 600 personel gabungan tersebut terdiri atas relawan BPBD dan sejumlah personel lain dari berbagai instansi pemerintah di Kabupaten Kudus.

“Mereka siap diterjunkan 24 jam saat terjadi bencana melalui call kudus siaga 112,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus, Eko Hari Djatmiko, Selasa (4/11/2025).

Eko melanjutkan, kesiapsiagaan yang pihaknya lakukan dalam menghadapi potensi terjadi bencana satu di antaranya yaitu dengan mengecek seluruh perlengkapan kebencanaan. Beberapa peralatan tersebut di antaranya yaitu gergaji mesin yang bisa digunakan saat pohon tumbang.

“Sebelumnya kami sudah perbaiki semua, di antaranya chainsaw (gergaji mesin), sejumlah armada, perahu karet dan mesinnya. Semuanya siap untuk digunakan,” kata Eko.

Kemudian kesiapsiagaan yang pihaknya lakukan yaitu dengan membentuk desa tangguh bencana atau Desatana. Dari 132 desa dan kelurahan di Kudus, sudah terbentuk 81 Destana. Destana ini terbentuk di sejumlah desa yang sering terjadi bencana. Misalnya desa-desa yang ada di Kecamatan Undaan, Jekulo, Mejobo, dan Kaliwungu yang memiliki potensi bencana banjir.

Kemudian Destana juga sudah terbentuk di sejumlah desa yang ada di lereng Gunung Muria di Kecamatan Gebog dan Dawe. Potensi bencana yang bisa saja terjadi di wilayah ini yaitu tanah longsor.

Lalu yang tidak kalah penting, kata Eko, dalam mengantisipasi terjadinya bencana yaitu upaya mitigasi. Dalam beberapa kali kesempatan, katanya, pihaknya telah melakukan aksi bersih-bersih sungai. Aksi ini dilakukan agar sampah tidak memenuhi aliran sungai yang bisa mengakibatkan banjir.

“Kami sudah beberapa kali melakukan pembersihan sampah di sungai, seperti sungai yang mengalir di Kecamatan Mejobo,” katanya.

Lebih lanjut eko menjelaskan, pada musim hujan kali ini di Kabupaten Kudus puncaknya yaitu pada bulan Desember dan Januari mendatang. Pada masa-masa ini kesiapsiagaan personel BPBD dan relawan mutlak dibutuhkan.

“Di luar puncak musim hujan, kami juga tetap siaga dan waspada,” kata Eko. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved