Berita Nasional
Virus Flu Burung Menular ke Sapi Jelang Idul Adha, Petugas Peternakan Wajib Gunakan APD
Kemenkes meminta petugas yang bertugas di peternakan atau yang bersinggungan dengan produk hewan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri(APD), mencuci
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta petugas yang bertugas di peternakan atau yang bersinggungan dengan produk hewan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri(APD), mencuci tangan dan melakukan pembersihan dengan desinfektan.
Hal tersebut menyusul adanya penularan virus flu burung atau H5N1 kepada sapi yang terjadi di Amerika Serikat (AS).
Kemenkes juga mengimbau menjelang Idul Adha atau Hari Raya Kurban para peternak hewan mematuhi standar atau SOP terkait jual beli hewan. Misalkan memastikan hewan yang diperjualbelikan adalah hewan sehat.
Lalu saat pengolahan produk hewan dipastikan petugas mengikuti standar yang ada.
"Petugas di peternak atau orang yang mengolah produk hewan wajib memakai APD, mencuci tangan dan membersihkan dengan desinfektan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Tribun, Rabu(1/5/2024).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) kata Nadia juga akan berupaya melakukan antisipasi bersama Kementerian Pertanian (Kementan). Menurut dia, penularan penyakit tidak hanya terjadi antar manusia, tetapi terjadi juga dari hewan ke manusia dan berpotensi menjadi pandemi.
"Tentunya kita tahu virus flu burung pada hewan masih bermutasi. Tentunya penanganannya dari hulu. Kita koordinadi melalui one health dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk antisipasinya," kata dia.
Adapun One Health adalah satu pendekatan yang memiliki tujuan untuk menyeimbangkan dan mengoptimalkan hubungan erat dan ketergantungan diantara manusia hewan dan ekosistem, mengakui kesehatan hewan peliharaan dan liar, tumbuhan, dan lingkungan yang lebih luas.
Sejauh ini dari data Kemenkes ada beberapa kasus penyakit menular yang pernah dan sedang diselesaikan dengan pendekatan One Health seperti HIV, flu babi, dan Covid-19.
Sementara itu Epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengungkap perlu ada kewaspadaan di peternakan dan aktivitas impor hewan terkait potensi penularan virus flu burung ke hewan ternak seperti sapi.
"Di peternakan hewan, langkah-langkah kewaspadaan yang ketat harus diterapkan. Impor hewan juga merupakan titik penting yang memerlukan kewaspadaan ekstra," kata Dicky.
Meningkatkan kewaspadaan di peternakan bisa berupa pemantauan kesehatan rutin hewan dan penggunaan biosecurity yang kuat. Dua upaya ini dapat dilakukan untuk mencegah masuknya virus dari luar.
Selain itu, peternak juga harus mengisolasi hewan yang sakit. Pada aktivitas impor, pemeriksaan kesehatan yang ketat harus dilakukan.
Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka bebas dari penyakit menular, termasuk virus flu burung.
Dicky menjelaskan jika secara penanganan virus flu burung H5N1 memerlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara otoritas kesehatan hewan, peternak, dan masyarakat secara umum.
Apa Arti Anggota DPR Dinonaktifkan? Uya Kuya, Eko Patrio Hingga Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Menteri Keuangan Sri Mulyani Mengundurkan Diri, Benarkah? |
![]() |
---|
Nasib Terkini 4 Anggota DPR RI Kontroversial, Mulai 1 September 2025 Tak Lagi Berkantor di Senayan |
![]() |
---|
Pecah Tangis Imron Satpam DPRD Cirebon Melihat Sepeda Motornya Dibakar Massa Demo |
![]() |
---|
Kini Giliran PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya, Tinggalkan Gedung DPR RI Mulai 1 September |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.