Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Akhir Cerita Pasutri Menghilang Bukan Korban Begal, Ternyata Ngambek Soal Warisan

Akhir cerita pasangan suami istri yang menghilang diduga menjadi korban begal akhirnya terungkap, ternyata ngambek soal warisan.

Editor: raka f pujangga
Istimewa
Terbongkar prank pasangan suami istri (Pasutri) mendadak hilang di Karawang. Ternyata penyebabnya karena ngambek soal warisan. 

TRIBUNJATENG.COM - Akhir cerita pasangan suami istri (Pasutri) bernama Arifin Aliwara dan Erni Nurlaela yang menghilang diduga menjadi korban begal akhirnya terungkap.

Mereka berdua dikabarkan hilang tanpa kabar sejak tanggal 3 Mei 2024.

Akhirnya terungkap fakta di balik kasus pasutri yang menghilang di Karawang tersebut.

Baca juga: Kisah Heroik Pasutri Korban Longsor di Luwu, Jalan Kaki 20 Km Gendong 2 Anaknya yang Masih Kecil

Pasutri asal Desa Kiara, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang itu tak diketahui keberadaannya setelah pamit untuk berobat ke keluarganya.

Di tanggal itu, Arifin dan Erni sempat mengabarkan bahwa motor yang mereka tumpangi mogok saat di perjalanan usai dari klinik.

Fakta tersebut diungkap Kasi Humas Polres Karawang Ipda Kusmayadi.

Ternyata Arifin dan Erni sempat mengirim chat ke keluarga sekira pukul 23.09 Wib tanggal 3 Mei 2024.

Kala itu Arifin mengabarkan ke keluarga bahwa ada orang yang membantunya untuk ke bengkel.

"Terakhir aktif ponsel Arifin pukul 23.49 tanggal 3 Mei 2024. Sampai hari ini belum ada kabar sama sekali," pungkas Ipda Kusmayadi.

Gara-gara pengakuan keluarga tersebut, publik menduga Arifin dan Erni menghilang karena ulah begal sadis.

Akhirnya Ditemukan

Viral sejak Selasa (7/5/2024), kabar terbaru soal hilangnya Arifin dan Erni pun dibagikan keluarganya.

Dalam laman Facebooknya, akun Denz Muzayn yang mengaku sebagai keluarga Arifin dan Erni mengurai pengumuman.

Bahwa pasutri yang sempat menggegerkan satu Indonesia itu sudah ditemukan.

Mewakili keluarga, akun tersebut menyebut kasus hilangnya Arifin dan Erni sudah selesai.

Padahal sebelumnya keluarga sempat melapor ke pihak kepolisian.

"Breaking News!!! Kasus Pasutri Arifin dan Erni sudah Clear, sudah ditemukan oleh Tim keluarga dalam kondisi baik-baik saja.. Saya mewakili Keluarga mengucapkan Terima kasih partisipasi warganet atas kasus ini..
Yg share kasus mohon segera menarik peredaran berita tsb dri grup-grup, dgn Hal ini pihak keluarga terkait menyatakan KASUS SELESAI," kata Denz Muzayn dalam unggahan Facebook-nya.

Berbeda dengan pengumuman di akun Denz Muzayn, pihak kepolisian justru mengurai fakta sebaliknya.

Diungkap Ipda Kusmayadi, hingga kini keberadaan Arifin dan Erni masih belum diketahui.

Polisi pun masih menyelidiki kasus tersebut.

Namun, ada sebuah fakta mengejutkan yang ditemukan oleh penyidik terkait hilangnya Arifin dan Erni.

Dipastikan bahwa suami istri asal Karawang tersebut bukanlah korban begal.

Polisi juga telah mengetahui motif menghilangnya Arifin dan Erni.

Ya, Arifin dan Erni ternyata bukan hilang misterius, tapi sengaja menghilang.

"Dari penyelidikan kami sejauh ini, itu karena masalah internal di keluarga pihak laki-laki. Jadi menghilang karena faktor kesengajaan karena ada permasalahan," ungkap Ipda Kusmayadi dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Bekasi.

Lebih lanjut, penyidik juga mengurai isu yang berkembang soal alasan pasutri berusia 27 tahun itu sengaja menghilang.

"Desas-desusnya kan soal warisan segala macam, jadi istilahnya pundung (ngambek)," ungkap Ipda Kusmayadi.

Sementara pihak kepolisian mengurai hasil penyelidikan, akun diduga keluarga Arifin dan Erni kembali jadi sorotan.

Baca juga: Bus Terguling Timpa Pasutri Pengendara Motor, Sriati dan Kernet Tewas di TKP Kecelakaan

Akun Denz Muzayn menyinggung soal kebohongan dalam unggahan terbarunya.

Postingan tersebut disinyalir ditujukkan untuk kasus hilangnya Arifin dan Erni.

"Congrats... !!! Nanti Bakal gw tulis sebagai Naskah FTV yg penuh fiktif.. Satu kebohongan akan di tutupi oleh kebohongan lain nya dan menjadi dua kebohongan lain nya lalu menjadi empat kebohongan seterus nya akan menjadi berlipat-lipat kebohongan sehingga menjadi tidak tentu arah terjebak dalam suatu labirin yg semakin tebal," tulis Denz Muzayn. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Tribunnewsbogor.com

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved