Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Percepatan Program Digitalisasi Layanan jadi Fokus Hisfarsi Tahun Ini

Transformasi pelayanan kefarmasian dengan digitaliasasi menjadi salah satu fokus Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Hisfarsi) tah

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Pembukaan acara Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) 2024 Hisfarsi di Hotel Padma Semarang, Rabu (8/5/2024). Pada rangkaian acara, akan berlangsung hingga Jumat (10/5). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Transformasi pelayanan kefarmasian dengan digitaliasasi menjadi salah satu fokus Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Hisfarsi) tahun ini.

Hal itu seiring dengan tantangan yang dihadapi Hisfarsi di era digital di mana digitalisasi juga harus segera disiapkan.

"Fokus Hisfarsi tahun ini adalah mempercepat program digitalisasi pelayanan. Kemudian mempercepat program spesialisasi layanan apoteker dan mengembangkan kolaborasi interprofesional antartenaga kesehatan khususnya dokter dan perawat," kata Heru Dwi Purnomo, Ketua Panitia acara Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) 2024 Hisfarsi di sela acara yang berlangsung di Hotel Padma Semarang, Rabu - Jumat (8-10/5/2024).

PIT dan Mukernas tahun mengangkat tema “Hospital Pharmacy Practice Transformation through Digitalization, Specialization, and Interprofessional Collaboration”. Dijelaskan, contoh digitalisasi pelayanan kesehatan yang telah diketahui umum adalah Platform SatuSehat yang diluncurkan oleh Kemenkes.

Digitalisasi dan pemberlakuan UU no 17 Tahun 2023 tentang kesehatan merupakan tantangan yang harus disiapkan Hisfarsi.

 "Transformasi pelayanan kefarmasian dengan digitalisasi dan spesialisasi layanan apoteker tentunya menuntut kolaborasi interprofesional dengan tenaga medis maupun tenaga kesehatan lainnya," jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Diyah Suminar menyatakan, saat ini Kemenkes sudah mencanangkan transformasi layanan kesehatan, di antaranya kaitannya dengan digitalisasi.

Dengan digitalisasi menurutnya akses layanan kesehatan bisa lebih mudah.

"Karena bicara digital, akan cepat terbaca," ungkapnya.

"Apoteker selalu bekerja dengan profesi lain. Di rumah sakit, apoteker utama komunikasi dengan tenaga medis melalui digitalisasi, jadi komunikasinya dengan sistem yang ada," tambahnya.

Di sisi itu dia juga menambahkan, apoteker didorong untuk mempunyai spesialisasi supaya mereka lebih fokus di dalam memberikan layanan kepada masyarakat di rumah sakit.

"Ini kita dorong, seperti dokter - tidak hanya dokter umum, tetapi juga (ada) spesialis," imbuhnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved