Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Curhat Pacar Putu Satria, Ungkap Isi Chat Taruna STIP Yang Tewas di Tangan Senior, Sering Dianiaya

Viral isi chat Putu Satria Ananta Rastika (19) kepada pacarnya sering dianiaya senior hingga tewas di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).

Editor: raka f pujangga
Istimewa
Chat WhatsApp Putu Satria Ananta Rustika (19), Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yang tewas karena dianiaya seniornya ke pacarnya soal pemukulan yang terjadi pada Desember 2023. 

TRIBUNJATENG.COM, KLUNGKUNG - Viral isi chat Putu Satria Ananta Rastika (19), taruna tingkat satu Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) oleh seniornya.

Ternyata Putu Satria sering curhat penganiayaan yang dialami tersebut kepada sang pacar.

Putu Satria seringkali mendapatkan penganiayaan dari senior.

Baca juga: Viral Percakapan di Grup WA Taruna STIP, Awalnya Penyebab Kematian Putu Satria Mau Direkayasa?

Paman Putu Satria Nyoman Budiarta mengungkapkan, keponakannya diduga pernah dianiaya seniornya sekitar Desember 2023 lalu.

Hal itu terungkap setelah keluarga mendapat hasil tangkapan layar percakapan Satria dengan kekasihnya.

"Ini katanya gini (sambil menunjukkan tangkapan layar percakapan Satria dengan sang kekasih). Saya dipukul senior. Sakit dadaku, ulu hati saya yang dicari," katanya di sela-sela prosesi upacara pengabenan jenazah Satria di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali, Jumat (10/5/2024).

Polres Metro Jakarta Utara menetapkan dan menahan mahasiswa tingkat 2 bernama Tegar Rafi Sanjaya (21; kiri) sebagai kasus tersangka kasus penganiayaan dan pembunuhan mahasiswa tingkat 1, Putu Satria Ananta Rustika (19; kanan), di toilet kampus STIP, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat, 3 Mei 2024.
Polres Metro Jakarta Utara menetapkan dan menahan mahasiswa tingkat 2 bernama Tegar Rafi Sanjaya (21; kiri) sebagai kasus tersangka kasus penganiayaan dan pembunuhan mahasiswa tingkat 1, Putu Satria Ananta Rustika (19; kanan), di toilet kampus STIP, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat, 3 Mei 2024. (Kolase Tribunnews/Ist)

Budiarta mengatakan Putu Satria tidak pernah menceritakan kejadian tersebut kepada keluarganya di Bali.

Dalam percakapan dengan pacarnya itu, Satria juga sempat mengirim foto bagian tubuhnya yang memar akibat penganiayaan.

"Tanggal 15 Desember, dia sering dipukulin sama seniornya, dia bilang, yang ini merah, saya sering diambil sama senior dipukul, terus ulu hatiku sakit terus," katanya meniru curahan hati Satria kepada kekasihnya.

Ia mengatakan pihak keluarga masih berupaya berkomunikasi dengan pacar Satria untuk mendapat bukti lain terkait peristiwa penganiayaan ini.

"Belum tahu (apakah pelaku yang sama) masih dibuka ponsel-nya. Karena chat-nya banyak dihapus, waktu kejadian semua dihapus," kata dia.

Sebagai informasi, pihak Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Utara telah menetapkan empat senior sebagai tersangka dalam kasus ini.

Mereka adalah Tegar Rafi Sanjaya (21), A, W, dan K.

Keempat tersangka memiliki peran masing-masing saat menganiaya Satria hingga tewas.

Tersangka A merupakan orang yang pertama kali memanggil Satria bersama teman-temannya untuk turun ke lantai dua dan menggiringnya ke toilet.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved