Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Mahasiswa Unnes Jadi Calon Haji Termuda, Hanif Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu akan berangkat bersama kedua orangtua dan dua saudaranya ke Tanah Suci

Editor: muslimah
Istimewa/Facebook/ Sadar Diri
Jemaah haji melaksanakan rangkaian Ibadah Haji - Kerajaan Arab Saudi menyatakan pelaksanaan ibadah haji 2022 sukses dan tidak ada kasus virus corona maupun gangguan keamanan. 

TRIBUNJATENG.COM - Wajah Hanif Ardhya Husna (22) tampak semringah saat Kepala Kemenag Kabupaten Ponorogo, Nurul Huda menyebutkan namanya sebagai calon haji yang akan berangkat tahun ini.

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu akan berangkat bersama kedua orangtua dan dua saudaranya ke Tanah Suci.

Berdasarkan umur, Hanif dinyatakan sebagai calon jemaah haji termuda asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Hanif akan berangkat bersama kedua orangtuanya Sudarminto-Pudjani Lestari dan dua saudaranya Luthfi Ardhya serta Ibnudya Bimasta.

Keluarga tersebut masuk kloter 19 embarkasi Juanda Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Sosok Halima Jemaah Haji Termuda di Semarang, Cerita Perjuangan Nabung sejak TK

Baca juga: Viral Sok Jagoan, Remaja Hendak Tawuran di Kota Tegal Merengek saat Ditangkap Polisi

Calon jamaah haji termuda asal Kabupaten Ponorogo, Hanif Ardhya Husna (22) sementara bersalaman dengan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.
Calon jamaah haji termuda asal Kabupaten Ponorogo, Hanif Ardhya Husna (22) sementara bersalaman dengan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. (KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI)

Warga Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo tersebut menuturkan, dia didaftarkan oleh kedua orangtuanya sejak masih duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar.

“Kami berangkat satu keluarga. Mendaftar sejak tahun 2011 dan saat itu masih kelas tiga SD,” ungkap Hanif, Rabu (8/5).

Menurut Hanif, tahun 2011, keluarganya berniat ingin menjalankan ibadah haji bersama-sama.

Total ada lima anggota keluarga yang langsung mendaftar ibadah haji ke Kantor Kemenag Kabupaten Ponorogo.

“Bapak inginnya naik haji sama-sama,” jelas Hanif.

Hanif mengungkap tidak ada persiapan khusus. Hanya saja, dirinya selalu menjaga daya tahan tubuh dengan rutin olahraga.

Untuk diketahui, tahun 2024, Kabupaten Ponorogo akan memberangkatkan 620 calon haji. Mereka terbagi dalam dua kloter yakni 19 dan 20. Rencananya 620 calon haji asal bumi reog tersebut akan diberangkatkan Rabu (15/5/2024) mendatang.

Berjuang 26 Tahun

Kebahagian sama juga dirasakan Suhartono (61) karena dirinya resmi ditetapkan sebagai calon haji asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini. 

Bedanya, sama-sama mendaftar di tahun 2011, kakek yang akrab dipanggil Mbah Tono harus berjuang hingga 26 tahun dengan mengandalkan penghasilan menjadi pemulung. 

Agar bisa mendaftar haji, Mbah Tono warga Kelurahan Tonatan, Kota Ponorogo, Kabupaten Ponorogo tersebut setiap hari menyisihkan uang hasil memulungnya dan ditempatkan pada sebuah kaleng khusus.

“Saya menabung sedikit demi sedikit setiap harinya. Saya tabung mulai dari Rp 3.000 dan kadang Rp 5.000 setiap harinya,” kata Mbah Tono, Sabtu (4/5). 

Mbah Tono mengaku awalnya dirinya pesimistis bisa menunaikan ibadah haji dengan mengandalkan pekerjaan sebagai pemulung. Tak hanya itu, dirinya pun tidak lulus pendidikan sekolah dasar.

“Saya sekolah SD saja tidak lulus. Tetapi saya bersyukur karena Allah SWT memberikan jalan untuk saya berangkat ibadah haji ke Tanah Suci,” tutur Mbah Tono. 

Mbah Tono ingin beribadah haji muncul setelah dirinya bermimpi mengelilingi Kabah di Makkah sebanyak tiga kali pada tahun 1998.

Dari mimpinya itu, Mbah Tono bertekad untuk menunaikan ibadah haji kendati harus menabung sedikit demi sedikit setiap hari. 

“Setelah mimpi itu, saya langsung terbangun saat itu juga. Dan langsung berdoa kepada Allah SWT agar mimpi itu saya dapat berwujud dan dapat menunaikan ibadah haji,” ujar Mbah Tono. Niat kuatnya untuk beribadah haji rupanya menjadi berkah tersendiri bagi Mbah Tono. Sejak saat itu, Mbah Tono sering mendapatkan rejeki tak terduga. Salah satunya rejeki saat membantu orang menjualkan tanah hingga akhirnya mendapatkan komisi sekitar Rp 7 juta. 

Bermodal uang tersebut plus hasil tabungan di kaleng, Mbah Tono akhirnya memberanikan diri mendaftar naik haji pada tahun 2011. 

Usai mendaftar haji, rezeki Mbah Tono menjadi makin lancar. Mbah Tono sering mendapatkan bantuan dari warga. Dia akhirnya beternak kambing dan sapi untuk menambah pemasukannya. 

Mbah Tono dapat melunasi ongkos naik haji tahun ini. 

Tak hanya itu, Mbah Tono mampu menyekolahkan dua putrinya hingga lulus perguruan tinggi. Kedua anaknya sekarang sudah bekerja.

Sebelum menjadi pemulung, kakek empat cucu ini sudah melakoni berbagai pekerjaan. Seperti menjadi tukang becak, tukang sapu, dan tukang bangunan. (muhlis al alawi/kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved