Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Stasiun Jadi Saksi, Kakaknya Menunggu Diah Hingga Kereta Terakhir, Tak Tahu Ternyata Dibunuh

Kakak Diah Agustin Lestariningsih (17) menunggu adiknya hingga kereta terakhir lewat. Namun sosok yang dinanti tak kunjung tiba

Editor: muslimah
PT KAI
Ilustrasi stasiun kereta api.(PT KAI) 

Di hari yang dijanjikan, sang kakak menjemput Diah di Stasiun Paron.

Namun meski sang kakak telah lama menunggu, Diah tak kunjung terlihat.

"Kakaknya menunggu di Stasiun Paron untuk jemput adiknya tapi sampai kereta habis kok enggak ada (adiknya) turun," ujarnya.

Cemas karena adiknya tak tampak, kakak Diah pun mencoba menghubungi ponsel adiknya.

"Dihubungi HP-nya tidak aktif," lanjut sang bibi lirih.

Keluarga saat itu sama sekali tidak menyangka bahwa Diah terbunuh pada Kamis (22/12/2022) dini hari.

Hisyam, cucu pemilik tempat indekos mabuk, memasuki kamar Diah, menusuk korban dengan pisau, dan merampas ponsel Diah.

Mahasiswi itu pun meninggal dunia dengan sejumlah luka di tubuhnya.

Ponsel milik Diah dijual seharga Rp 570.000.

Uang tersebut dipakai oleh pelaku untuk membeli rokok dan jajanan.

Keluarga baru mengetahui bahwa Diah menjadi korban pembunuhan setelah mendapatkan kabar dari kepala desa pada sore harinya.

"Pak kepala desa mendapat telepon dari Polres Malang Kota pada Kamis (22/12/2022) pukul 15.30 WIB," kata bibi korban dengan pilu.

Mahasiswi berprestasi itu terbunuh

Kepergian Diah menjadi pukulan besar bagi keluarganya.

Menurut sang bibi, semasa hidupnya, Diah merupakan pelajar yang cerdas.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved