Berita Tegal
Terancam PHK Usai Izin Pabrik Dibekukan, Ratusan Karyawan Garmen di Pemalang Geruduk Bea Cukai Tegal
Ratusan karyawan perusahaan garmen PT Cahaya Timur Gramindo (CTG) Pemalang menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bea Cukai Tegal
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Ratusan karyawan perusahaan garmen PT Cahaya Timur Gramindo (CTG) Pemalang menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bea Cukai Tegal, Jumat (17/5/2024).
Mereka menuntut agar Bea Cukai Tegal mencabut pembekuan izin terhadap PT CTG.
Kuasa hukum karyawan PT CTG, Frans Napitu mengatakan, kedatangan para buruh ini untuk menuntut adanya pembatalan atau pencabutan atas pembekuan izin kawasan berikat di PT CTG.
Sebab pembekuan tersebut akan berdampak terhadap pemutus hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan.
Baca juga: Lansia 73 Tahun Terseret Pemalsuan Surat, Gegara Balik Nama Tanah Milik Orang Lain Ke Anak di Tegal
Baca juga: Paguyuban Kades Karanganyar Ramaikan Pilkada Serentak, Ambil Formulir Bacawabup di DPC PDI-P
"Dicabutnya izin tersebut membuat produksi dalam pabrik stop. Maka akan menjadi persoalan bagi rekan-rekan buruh.
Bagaimana mereka menyambung hidup, bagaimana mereka bisa menghidupi anak dan istrinya," katanya.
Frans mengatakan, ia bersama buruh murni datang untuk meminta Kepala Bea Cukai Tegal supaya menggunakan hati nurani, kemanusiaan dan keadilannya.
Sehingga bisa membuat keputusan yang melindungi hak asasi rakyat.
"Kami minta Kepala Bea Cukai Tegal mencabut atau membatalkan pembekuan izin kawasan berikat di PT CTG," ujarnya.
Saat ditemui demonstran, Kepala Bea Cukai Tegal, Yudiarto mengatakan, pihaknya menyanggupi untuk mencabut dan membatalkan pembekuan terhadap PT CTG.
Tetapi perlu ada pertemuan terlebih dahulu antara pengusaha dan kurator.
Sementara alasan pembekuan sendiri dilakukan karena perusahaan dalam kondisi pailit.
"Karena pailit dan dalam pengawasankurator. Sesuai dengan surat saya, karena dalam pengawasan kurator jadi kita bekukan," ungkapnya.
Yudiarto mengatakan, perusahaan tersebut kan memiliki banyak entitas, ada buruh, pengusaha dan pembeli.
Semua itu harus bertemu dan membuat rencana perusahaan kedepan.
Nah, pemerintah dalam hal ini akan memberikan fasilitas dorongan di bagian-bagian tertentu.
Ia berencana akan bertemu dengan pengusaha dan kurator, pada Senin 20 Mei 2024, mendatang.
"Kalau hanya kita dengan buruh, buruh tidak tahu kondisi perusahaan seperti apa dan tidak ngerti.
Kita perlu ketemu dengan pengusaha dan kuratornya, senin insyaallah kita jadwalkan," jelasnya. (fba)
Kerusakan Gedung DPRD Kota Tegal Seusai Kericuhan Aksi Massa Jadi Tontonan Warga |
![]() |
---|
Jaga Keamanan Warga, Pemkot Tegal Tunda Konser Charly Van Houten Puncak Perayaan Kemerdekaan |
![]() |
---|
Gerakan Pangan Murah Digelar Serentak di 19 Titik di Kabupaten Tegal, Bupati Pantau di Procot Slawi |
![]() |
---|
Gedung DPRD Kota Tegal Terbakar Saat Massa Pendemo Lempari Bom Molotof |
![]() |
---|
Mobil Kas Keliling Bank Indonesia Pertama Kali di Desa Terpencil Wotgalih Tegal, Warga Antusias |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.