Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Cerita Hasanudin Korban Kebakaran Overpass Manahan Solo, Tabungan 5 Juta Hasil Angkringan Ludes

Selain kehilangan rumah dan perabotan, uang simpanannya pun ikut ludes. Uang tersebut ia kumpulkan sedikit demi sedikit dari hasil usaha angkringan

Editor: muslimah
Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati
Uang senilai Rp 5 juta hangus terbakar. Uang tersebut milik Hasanudin korban kebakaran rumah di bantaran rel kereta kawasan Overpass Manahan Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng). 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Hasanudin (63) adalah salah satu korban Kebakaran terjadi di Kawasan Bantaran Rel Kereta Api Overpass Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) Jumat (17/5/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.

Selain kehilangan rumah dan perabotan, uang simpanannya pun ikut ludes.

Uang tersebut ia kumpulkan sedikit demi sedikit dari hasil usaha angkringan.

Kebakaran di Overpass Manahan berlangsung cepat dan dahsyat.

Tercatat 25 warga mengungsi di Keluarahan Manahan.

Baca juga: Kisah Susanto Pemilik Jasa Santo Suruh yang Viral, Sering Kaget Dapat Permintaan Layanan Tak Terduga

Baca juga: Kronologi Senior Diduga Setrika Dada Adik Kelas di Semarang, Berawal Ajakan untuk Salaman

Kondisi kebakaran sejumlah rumah di bantaran rel kereta kawasan Overpass Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Jumat (17/5/2025) malam.
Kondisi kebakaran sejumlah rumah di bantaran rel kereta kawasan Overpass Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Jumat (17/5/2025) malam. (KOMPAS.com/Fristin Intan Sulistyowati)

Hasanudin mengatakan uang simpanannya yang terbakar  berjumlah sekitar Rp 5 juta .

Ia pun tak bisa menyembunyikan raut wajah kesedihan .

Dia tampak lesu saat memilah uang yang hagus terbakar di atas meja Kelurahan Manahan, tempat mengungsi.

Uang yang terbakar sekitar Rp 5 juta dengan pecahaan Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000 diselamatkan Tim Pemadam Dinas Kebakaran Kota Solo.

"Uang hasil nabung usaha angkringan. Rencananya buat usaha lagi, disimpan di lantai 2 rumah, dalam kotak," kata Hasanudin.

Ia berharap uang yang berhasil diselamatkan dapat ditukar dengan uang baru.

"Ndak tau, bisa ditukar tidak. Semoga saja bisa," jelasnya.

Dia bercerita sempat akan menyelamatkan uang tersebut. Namun, karena panik kunci kotak tak bisa dibukanya.

"Karena panik, kunci (tempat menyimpan uang) ndak bisa kebuka. Akhirnya saya langsung menyelamatkan diri," jelasnya.

Sementara itu, puluhan warga ikut mengungsi di Kantor Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Jumat (17/5/2024), malam.

Beralaskan tikar warga nampak syok dan menangis tak percaya dengan peristiwa kebakaran yang membakar rumah mereka.

25 Warga Mengungsi

Puluhan korban kebakaran mengungsi di Kantor Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng). 

Mereka mengungsi setelah rumahnya yang berada di Kawasan Bantaran Rel Kereta Api Overpass Manahan, hangus terbakar pada Jumat (17/5/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.

Warga masih tampak syok usai rumah permanen mereka habis terbakar. 

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Solo, Niko Agus Putranto menjelaskan, warga yang mengungsi dari RT 3 RW 6 Kelurahan Manahan.

"Sementara ini, untuk korban kita tampung di Kelurahan Manahan sebagai tempat pengungsiannya yang terdaftar oleh BPBD, ada 9 KK yang terdiri 25 orang, balita 5, lansia 4 dan sisanya orang dewasa," kata Niko Agus Putranto, di lokasi pengungsian.

Lanjutnya, karena keperluan medesak, BPBD Kota Solo, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pemadam Kebakaran, mulai menyiapkan keperluan warga. 

"Kita koordinasi untuk kebutuhan korban yang mengungsi di Kelurahan. Kebutuhan dasarnya kita penuhi untuk kebutuhan makan. Kemudian untuk kebutuhan tidur untuk matras juga dari Dinsos termasuk juga sudah ada penanganan kesehatan," katanya. 

Terdapat dua warga yang mendapatkan penanganan medis karena sakit darah tinggi dan ambeien di Pukesmas Manahan.

Sudah ditangani dari Puskesmas termasuk obat-obatannya mungkin akan kita lihat perkembangannya besok pagi dari Puskesmas," jelasnya. 

BPBD Kota Solo sementara belum akan membuka dapur umum di lokasi pengungsian.

"Tapi kita akan masak di Kantor Dinas saja. Biar nanti kita suplai bentuknya dalam bentuk makanan. Dan juga kebutuhan dasar untuk mandi kita juga akan penuhi. Malam ini, keperluan untuk tidur, istirahat dan makan malam ini saja dulu," paparnya.  (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved