Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Apa Itu Gaslight? Cek 7 Tanda Ini dalam Hubungan, Bisa Jadi Tanda Korban Hubungan Toxic

Apa Itu Gaslight? Cek 7 Tanda Ini dalam Hubungan, Bisa Jadi Tanda Korban Hubungan Toxic

Penulis: non | Editor: galih permadi
Google
Apa Itu Gaslight? Cek 7 Tanda Ini dalam Hubungan, Bisa Jadi Tanda Korban Hubungan Toxic 

Apa Itu Gaslight? Cek 7 Tanda Ini dalam Hubungan, Bisa Jadi Tanda Korban Hubungan Toxic

TRIBUNJATENG.COM - Apa itu Gaslinght? Berikut tujuh tanda tekanan psikologis dalam sebuah hubungan.

Apa Itu Gaslight?

Gaslight atau Gaslighting merujuk kepada salah satu bentuk penyiksaan secara psikologi (psikologis) yang terjadi dalam hubungan interpersonal.

Di mana penyiksa melemahkan rasa percaya diri korban dengan membuat mereka mempertanyakan ingatan, sudut pandang, atau kewarasan mereka.

Dengan menggunakan penyangkalan yang berulang-ulang, manipulasi, contradiksi, dan kebohongan.

Pelaku gaslighting berusaha untuk menggoyahkan kondisi psikologis korban dan melemahkan rasa percaya dirinya.

Dilansir Kompas.com, menurut terapis Gottman Mike McNulty berikut tujuh tanda gaslight dalam sebuah hubungan:

1. Sering berbohong

Berbohong adalah tanda pasti adanya gaslighting dalam sebuah hubungan.

Tentu saja, orang berbohong karena berbagai alasan.

Mereka yang melakukan gaslighting biasanya berbohong untuk mengubah realitas orang lain.

Ketika pelaku gaslighting tertangkap melakukan kebohongan, bahkan dengan bukti nyata, mereka menolak untuk mengakui kebenaran.

Mereka akan terus menyangkal dan berbohong sampai kita mempertanyakan ingatan kita dan akhirnya percaya pada kebohongan tersebut.

2. Bermain-main rasa ketidakpercayaan diri korban

Pelaku gaslighting tahu titik kelemahan kita, termasuk rasa tidak aman, kesuksesan dan kepercayaan kita.

Mereka akan secara konsisten mengkritik hal-hal ini, membuat komentar sinis untuk menyakiti dan mengendalikan kita.

Mereka kemudian akan memberitahu kita untuk "menyelesaikannya," sehingga kita berpikir sudut pandang kita adalah hal yang keliru.

Menurut McNulty, hal ini bisa mengurangi harga diri kita dan membuat si pelaku terlihat lebih benar dan unggul.

"Orang yang diserang akan mempertanyakan kelayakan mereka dan mengidentifikasi dengan perspektif pelaku," kata McNulty.

Jika si pelaku memberikan pujian sesekali, McNulty menyarankan agar kita tak tertipu. Pujian tersebut bisa jadi hal yang membuat kita masuk ke dalam perangkapnya.

3. Perilaku dan kata-kata tidak sesuai

Meski seorang pelaku gaslighting mengatakan ia peduli dengan kita, hal itu bisa berbanding terbalik dengan apa yang dilakukannya.

Mereka memberi tahu kita apa yang ingin kita dengar, kemudian melakukan hal lain sesuai kehendaknya.

"Ketika seseorang mengatakan mereka akan melakukan sesuatu, Anda harus bisa percaya mereka akan melakukannya," kata McNulty.

McNulty menyarankan agar kita mempertanyakan kepercayaan kita pada seseorang yang memberi janji-janji manis itu, terutama jika janji-janji manis itu sering ia lakukan.

4. Mereka memanipulasi hubungan

Gaslighters biasanya memanipulasi bagaimana kita melihat orang-orang penting dalam hidup kita.

Misalnya, ia berusaha meyakinkan jika ayah kita tidak menyayangi kita, teman kita telah melakukan fitnah, atau saudara kita berbohong.

Mereka juga akan mengembangkan hubungan dengan beberapa orang lewat cara ini, kemudian meyakinkan mereka bahwa kita gila

dan mendukung proses gaslighting yang mereka lakukan.

Dengan meyakinkan semua orang di sekita kita jika mereka adalah satu-satunya orang yang dapat dipercaya, pelaku gaslighting akan menjadi dalang utama.

"Ketika Anda terputus dari orang yang Anda percayai, Anda tidak memiliki akses ke perspektif lain yang mungkin membantu mempertanyakan apa yang terjadi," kata McNulty.

5. Menanyakan kewarasan kita

Setelah menerapkan berbagai cara, seorang pelaku gaslighting akan mempertanyakan kewarasan kita.

"Mereka menyakinkan diri Anda seolah mengalami paranoid atau membayangkan hal-hal yang membuat kita merasa seperti menjadi gila," kata McNulty.

Terus-menerus mempertanyakan realitas kita adalah cara untuk membuat kita merasa ada sesuatu yang salah dengan diri sendiri.

6. Menuduh kita memiliki hal buruk yang dilakukannya

Dikenal sebagai "proyeksi" dalam terapi-berbicara, pelaku gaslighting sering menuduh korban melakukan hal buruk yang sebenarnya mereka lakukan sendiri.

Jika pasangan mereka tidak memiliki perasaan diri yang baik, pelaku gaslighting akan menuduh pasangan mereka yang melakukan perselingkuhan yang sebenarnya dilakukannya sendiri.

7. Kita merasa semakin tidak yakin pada diri sendiri

Seiring waktu, perilaku seorang gaslighter memotong kepercayaan diri seorang korbannya.

Kita mungkin menganggap semua adalah kesalahan kita dan meminta maaf sepanjang waktu, lalu bertanya-tanya apakah kita terlalu sensitif.

Kita mungkin merasa cemas dan terisolasi, dan mempertanyakan kesan, pikiran serta perasaan sehingga kesulitan mengambil keputusan.

"Semua ini akan menjadi efek dari perilaku gaslighting pada seseorang,” kata McNulty. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved