Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak Tentang Gubuk Tua Pak Togi Kaya Pesan Moral

Cerita Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak Tentang Gubuk Tua Pak Togi Kaya Pesan Moral

Penulis: non | Editor: galih permadi
videoblocks.com
Cerita Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak Tentang Gubuk Tua Pak Togi Kaya Pesan Moral 

Cerita Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak Tentang Gubuk Tua Pak Togi Kaya Pesan Moral

TRIBUNJATENG.COM - Inilah cerita dongeng yang cocok dibacakan untuk anak sebelum tidur yang kaya akan pesan moral tentang gubuk tua Pak Togi.

Pak Togi dan Ibu Togi merupakan sepasang suami istri yang tinggal berdua di sebuah gubuk.

Mereka tidak memiliki anak.

Gubuk yang mereka tinggali sudah tua sekali.

Kayu-kayunya sudah banyak yang lapuk.

Kalau hujan deras, lantai gubuk itu dibanjiri air hujan.

Atap gubuk itu memang sudah banyak yang bocor.

Pak Togi merasa sedih sekali.

Sudah lama ia ingin memperbaiki gubuk tuanya itu.

Namun ia tidak punya uang untuk membeli kayu.

Pada suatu hari, hujan turun sangatlah deras.

Halilintar menggelegar keras sekali.

Sejak sore langit begitu gelap diselimuti awan hitam yang tebal.

Semakin malam hujan turun semakin deras.

Angin pun berhembus semakin keras.

Bapak dan Ibu Togi diam di dalam gubuk mereka.

Perasaan mereka sangat khawatir.

Mereka takut hujan yang terlalu deras akan meruntuhkan gubuk tua mereka.

Tiba-tiba, di tengah derasnya curah hujan, terdengar bunyi halilintar menggelegar tiga kali.

Bunyinya keras memekakkan telinga. Bu Togi memanjatkan doa.

"Semoga tidak terjadi apa-apa dengan gubuk tua kami," gumamnya.

Namun baru saja Bu Togi mengatupkan bibir, tiba-tiba terdengar suara berderak.

Di luar rumah. Lantas, terdengar bunyi berdebum yang sangat keras dan mengejutkan.

BUMM!!

"Pak! Pak! Apa yang terjadi di luar?" tanya Bu Togi khawatir.

Bu Togi berlari menuju jendela. Berusaha melihat apa yang terjadi di luar.

Namun di luar gelap sekali. Ia tidak dapat melihat apapun.

Namun Bu Togi merasa yakin, di luar telah terjadi sesuatu.

“Pak, coba lihat! Apa yang terjadi di luar?" pinta Ibu Togi cemas.

"Tenang, Bu. Bapak akan segera keluar," sahut Pak Togi dengan suara tenang.

Padahal perasaannya sama khawatirnya dengan Bu Togi.

Pak Togi bergegas mengambil lentera untuk menerangi pandangan.

Bu Togi mengikuti suaminya dari belakang.

Di luar, mata Pak Togi terbelalak kaget.

Pohon tua yang selama ini tumbuh di dekat gubuknya telah tumbang.

Batang pohonnya yang besar telah patah disambar petir.

Ranting-ranting dan daun-daunnya berserakan memenuhi jalanan dan halaman rumah.

"Astaga! Pohon tua itu tumbang disambar halilintar, Bu!" seru Pak Togi. 

"Untunglah pohon itu tidak menimpa gubuk tua kita, Pak," kata Bu Togi sambil menangis terisak-isak.

Ibu Togi tak sanggup membayangkan andai pohon itu tumbang menimpa gubuknya.

Gubuk yang sudah tua itu pasti hancur seketika.

Syukurlah, Tuhan melindungi mereka.

"Bersyukurlah, Bu. Tuhan melindungi kita," kata Pak Togi sabar, menenangkan perasaan Bu Togi. 

"Bahkan Tuhan memberikan anugerah kepada kita dengan tumbangnya pohon tua ini."

"Apa, Pak?" tanya Bu Togi tak mengerti.

Pak Togi tersenyum sabar.

"Bu, bukankah selama ini kita ingin memperbaiki gubuk kita.

Namun kita tidak memiliki uang untuk membeli kayu.

Nah, kayu dari pohon tua ini dapat kita gunakan untuk memperbaiki gubuk kita."

"Oh, ya, ya," sahut Bu Togi gembira.

Esok harinya Pak Togi mulai membelah kayu dari pohon tua itu.

Dengan kayu dari pohon itu, Pak Togi bisa memperbaiki gubuknya.

Sementara ranting-ranting dan sisa-sisa kayu yang sudah tidak terpakai, dijemur hingga kering.

Bu Togi menggunakannya sebagai kayu bakar.

Pak Togi dan Bu Togi merasa sangat bersyukur dengan karunia yang diberikan Tuhan kepada mereka. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved