Berita Internasional
Presiden Iran Sementara Dijabat Mohammad Mokhber setelah Tewasnya Ebrahim Raisi
Mohammad Mokhber (68) diperkirakan akan menjadi pengganti Ebrahim Raisi sebagai Presiden Iran. Mohammad Mokhber kini menjabat sebagai Wakil Presiden P
Mohammad Mokhber (68) diperkirakan akan menjadi pengganti Ebrahim Raisi sebagai Presiden Iran. Mohammad Mokhber kini menjabat sebagai Wakil Presiden Pertama Iran.
TRIBUNJATENG.COM, TEHERAN - Kepala Organisasi Manajemen Bencana Iran, Mohammad Hassan Nami, pada Senin (20/5/2024) mengungkap kondisi jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi setelah ditemukan.
Menurut dia, jenazah Presiden Raisi dan anggota delegasinya, yang meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5), telah berhasil diidentifikasi dan tidak perlu dilakukan tes DNA.
"Semua jenazah dapat dikenali dan telah dipindahkan ke Organisasi Kedokteran Legal," ungkapnya kepada Kantor berita Iran, IRNA, Senin.
Kecelakaan helikopter Presiden Iran diketahui terjadi saat mereka baru saja kembali dari sebuah acara di perbatasan dengan Azerbaijan untuk meresmikan proyek bendungan pada Minggu.
Di dalam helikopter, ada juga Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollhian. Helikopter mereka jatuh di tengah cuaca buruk di daerah pegunungan di bagian barat laut Iran.
Petugas SAR menemukan lokasi jatuhnya helikopter di hutan lebat Dizmar di Provinsi Azerbaijan Timur pada Senin pagi setelah operasi selama 18 jam, yang terhambat oleh kabut tebal, hujan, dan medan berat di daerah tersebut.
Kepala Organisasi Manajemen Bencana Iran mengatakan, semua jenazah dapat dikenali meskipun mengalami luka bakar.
Di antara mereka, kata dia, ada jenazah Ayatollah Mohammad Ali Al-e Hashem, imam Shalat Jumat di Tabriz, yang ditemukan dalam kondisi yang lebih baik.
"Dia masih hidup hingga satu jam setelah kecelakaan udara dan bahkan sempat melakukan percakapan telepon dengan Tuan Gholam-Hossein Esmaeili, kepala Kantor Presiden," kata pejabat itu.
Sementara Diganti Mohammad Mokhber
Sementara itu, Mohammad Mokhber (68) diperkirakan akan menjadi pengganti Ebrahim Raisi sebagai Presiden Iran.
Mohammad Mokhber kini menjabat sebagai Wakil Presiden Pertama Iran.
Berdasarkan pasal 131 Konstitusi Republik Islam Iran, apabila Presiden meninggal dunia saat menjabat, maka dengan konfirmasi dari Pemimpin Tertinggi Iran, Wakil Presiden Pertama akan mengambil alih tugasnya.
Sebagai presiden sementara Iran, Mokhber adalah bagian dari dewan tiga orang. Bersama dengan ketua parlemen dan kepala kehakiman, ia kemudian akan menyelenggarakan pemilihan presiden baru dalam waktu 50 hari setelah kematian presiden.
Seperti halnya Raisi, Mokhber dipandang dekat dengan Pemimpin Tertinggi Ayatullah Sayyid Ali Khamenei.
Politikus kelahiran 1 September 1955 itu menjadi Wakil Presiden Iran Pertama pada 2021 ketika Raisi terpilih sebagai presiden.
Bersama Raisi, Mokhber memiliki kewenangan dalam memberikan keputisan akhir dalam semua masalah negara.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, berdasarkan keterangan darai beberapa sumber, Mokhber adalah bagian dari tim pejabat Iran yang mengunjungi Moskwa, Rusia, pada Oktober lalu dan setuju untuk memasok rudal permukaan-ke-permukaan dan lebih banyak drone ke militer Rusia.
Tim tersebut juga termasuk dua pejabat senior dari Garda Revolusi Iran dan seorang pejabat dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.
Mokhber sempat menjabat sebagai kepala Setad, sebuah dana investasi yang terkait dengan Pemimpin Tertinggi Iran. Pada 2010, Uni Eropa memasukkan Mokhber ke dalam daftar individu dan entitas yang dijatuhi sanksi atas dugaan keterlibatannya dalam “aktivitas rudal nuklir atau balistik”.
Dua tahun kemudian, Uni Eropa menghapusnya dari daftar tersebut. Pada 2013, Departemen Keuangan AS menambahkan Setad dan 37 perusahaan yang diawasinya ke dalam daftar entitas yang terkena sanksi.
Setad, yang nama lengkapnya adalah Setad Ejraiye Farmane Hazrate Emam atau Markas Besar untuk Menjalankan Perintah Imam, didirikan berdasarkan perintah yang dikeluarkan oleh pendiri Republik Islam, pendahulu Khamenei, Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Perintah tersebut memerintahkan para ajudan untuk menjual dan mengelola properti yang diduga ditinggalkan pada tahun-tahun kacau setelah Revolusi Islam 1979 dan menyalurkan sebagian besar hasilnya untuk amal.
Sementara itu, media Pemerintah Iran, IRNA, melaporkan Mohammad Mokhber telah memimpin pertemuan darurat Kabinet Iran pada Senin pagi, menyusul kabar ditemukannya puing-puing helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi di wilayah terpencil di barat laut Iran.
Helikopter yang membawa Presiden Raisi dan delegasi pendampingnya jatuh pada ]Minggu di hutan Dizmar di Provinsi Azarbaijan Timur. Tim pencarian dan penyelamatan menjelajahi daerah pegunungan dalam kabut tebal semalaman dan menemukan puing-puing pada Senin pagi. (irawan/kps/tribun jateng cetak)
Kota di India Terkubur Lumpur Akibat Banjir Bandang, 4 Orang Tewas dan 100 Hilang |
![]() |
---|
Sempat Ngamuk dan Serang Polisi, Pria Indonesia Tewas Mendadak di Penjara Malaysia |
![]() |
---|
Dendam gara-gara Sandwich Isi Terong 4 Tahun Lalu, Pria Ini Lakukan Aksi Brutal di Toko Roti |
![]() |
---|
9 Orang Tewas, Gudang Kembang Api Meledak, Apa Penyebabnya? |
![]() |
---|
Aktor Korea Selatan Ditemukan Tewas di Dalam Mobil, Kisah Masa Lalu Kembali Terungkap dan Disorot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.