Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Haji 2024

Respon Jemaah Haji Asal Kebumen Saat Santap Makanan Bercitarasa Nusantara di Arab Saudi: Enak

Jemaah haji asal Indonesia tahun 2024 bisa menyantap makanan dengan citarasa Nusantara selama menjalankan ibadah Rukun Islam kelima tersebut. 

Editor: Muhammad Olies
AP PHOTO / MOSAAB ELSHAMY
ILUSTRASI,umat Islam sedang menjalankan ibadah haji 

TRIBUNJATENG.COM - Jemaah haji asal Indonesia tahun 2024 bisa menyantap makanan dengan citarasa Nusantara selama menjalankan ibadah Rukun Islam kelima tersebut. 

Makanan yang disajikan di Arab Saudi itu sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Tak hanya bahan makanan hingga bumbu saja, bahkan orang yang memasak makanan itu juga berasal dari Tanah Air.

Wartawan Serambi Indonesia (Tribun Network), Khalidin Umar Barat, selaku anggota Media Center Haji (MCH) 2024 di Arab Saudi Selasa (21/5/2024) memantau saat jemaah haji Indonesia menyantap konsumsi yang disediakan PPIH Arab Saudi di tanah suci.

Para jemaah asal Kebumen, Jawa Tengah, misalnya mengaku sangat suka dengan makanan yang disediakan PPIH Arab Saudi karena sesuai dengan rasa Indonesia.

Ahmad Nur Wahid, salah satu jemaah asal Kebumen, mengaku selalu menyantap habis makanan yang disediakan untuk mereka.

Kata Ahmad, makanan itu enak dan sesuai dengan lidah orang Indonesia.

”Malah merasa kurang banyak, karena enak sih,” kata Ahmad Nur Wahid.

Baca juga: Mengintip Dapur Katering Jemaah Haji di Madinah, Bumbu dan Koki Semua dari Indonesia

Baca juga: Kisah Kakek Tukang Ojek Naik Haji, Penghasilan Pas-pasan, Sejak 1998 Menabung Minimal Rp 5 Ribu/Hari

Hal senada disampaikan jemaah lain bernama Miswono dan Nur Hamid yang juga berasal dari Kebumen.

Nur Hamid tampak sedang makan malam bersama ibunda tercinta bernama Alviya.

Makanannya, kata Nur Hamid, sangat bagus dan sangat nikmat dikonsumsi. Para jemaah mengakui konsumsi yang disuguhkan kepada para jamaah bercita rasa Nusantara.

Kebumen, Jawa Tengah, bernama Nur Hamid t
Jemaah haji Indonesia asal Kebumen, Jawa Tengah, bernama Nur Hamid tampak sedang makan malam bersama ibunda tercinta bernama Alviya Selasa (21/5/2024) di Madinah, Arab Saudi

Konsumsi ini disediakan di dapur Nooha Madinah oleh pemilik katering bernama Nooha Abu Abdurrahman.

Kepada Media Center Haji, Nooha Abu Abdurrahman mengatakan selama berada di Kota Madinah menu makanan Jamaah haji disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

Ia menjelaskan pihaknya akan memasak makanan untuk calon jemaah haji dengan bumbu asli Indonesia.

“Bumbu untuk memasak saya datangkan langsung dari Indonesia dan juru masaknya juga merupakan orang Indonesia serta para pekerja di sini pun didominasi oleh orang Indonesia,” ujar Abdurrahman.

Hal ini untuk menjaga keaslian rasa menu orang Indonesia, dan ini pun permintaan dari Kementerian Agama, agar bumbu dan juru masak harus dari Indonesia.

Selain menjaga khas rasa menu Indonesia, Abdurrahman mengatakan pihaknya juga memiliki tim quality control (QC).

"Sebelum makanan ini kita bagikan kepada seluruh Jamaah, makanan tersebut harus melewati QC. Hal ini dalam rangka menjaga kehigienisan makanan tersebut,” ujarnya.

"Kami membedakan menu regular dan menu untuk lansia. Untuk itu, kami selalu berkordinasi dengan pihak Kementerian Agama. Terakhir, dalam menjaga kualitas makanan, bumbu-bumbu dan bahan makanan semuanya kami pilih yang segar."

Sementara itu, saat ditemui, Koordinator Seksi Cattering Sektor 5 Madinah Eliya Fitriani membenarkan hal tersebut.

Dia menjelaskan proses pemberian konsumsi di hotel pemondokan bagi jemaah saat kedatangan dan selama di Madinah.

Eliya juga menjelaskan makanan jemaah haji ada dua macam, yaitu untuk reguler dan lansia.

Hal ini merupakan bagian keistimewaan yang diterapkan berkaitan dengan tagline haji 2024 ramah lansia.

Makanan disajikan secara segar dan higienis serta sesuai dengan selera lidah orang Indonesia.

Makanan tersebut telah diuji coba dinyatakan layak secara standar lidah orang Indonesia maupun kualitas.

“Ada dua macam makanan ini, satu untuk jemaah reguler dan yang satu lagi untuk jemaah lansia, ada perbedaan,” kata Eliya. (*)
 


Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved