Berita Jateng
Belasan Ribu Anak Usia SD di Jateng Tak Bisa Sekolah, Mas Dar: Pendidikan Harus Merata
Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Jateng terus menurun setiap tahunnya. Khususnya pada anak usia 7 sampai 12 tahun.
Penulis: budi susanto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Jateng terus menurun setiap tahunnya.
Khususnya pada anak usia 7 sampai 12 tahun.
Catatan Tribunjateng.com, APS anak usia 7-12 tahun pada 2021 di angka 99,66 persen.
Angka itu menurun pada 2022 menjadi 99,58 persen.
Pada 2023 persentase APS anak usia 7 -12 tahun kembali turun menjadi 99,57 persen.
Meski persentasenya hanya 0,4 persen lebih, namun jika dihitung ada ribuan anak usia 7-12 tahun di Jateng tak mengeyam pendidikan.
Berdasarkan data Kemendikbud, jumlah anak usia 7 -12 tahun di Jateng mencapai 3,4 juta anak pada 2023.
Jika dihitung dari APS Jateng pada 2023 dengan 0,4 persen anak usia 7-12 tahun yang tak berpartisipasi dalam APS, berarti terdapat 13,6 ribu anak dengan rentang usai 7-12 tahun di Jateng yang tak mengeyam pendidikan.
Bukan suatu kesengajaan ribuan anak di Jateng tak mengeyam pendidikan, satu alasan utama adalah ekonomi.
Berada di garis kemiskinan memaksa belasan ribu anak-anak di Jateng tak bersekolah.
"Sebenarnya saya juga ingin anak-anak saya sekolah seperti yang lainnya, tapi mau bagaimana. Buat makan saja suah apalagi untuk membayar biaya pendidikan," ucap Agus seorang pemulung asal Kota Semarang yang memiliki 3 anak, Kamis (23/5/2024).
Agus merupakan satu di antara warga Jateng yang terkungkung dalam garus kemiskinan.
Tak hanya Agus, ada 3,7 juta warga lainnya yang hidup dalam garis kemiskinan di Jateng.
Data dari BPS Provinsi Jateng, 3,7 juta warga tersebut setara dengan 10,77 persen dari jumlah penduduk di Jateng yang mencapai 38 juta jiwa lebih pada 2023.
Meski pendidikan jadi kunci dalam hal peningkatan kesejahteraan dan kualitas SDM. Namun fakta di lapangan, tak semua anak di Jateng bisa merasakan bangku sekolah.
Terpisah, Sudaryono Ketua DPD Partai Gerindra Jateng yang akrab disapa Mas Dar, berujar pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan.
Bakal Calon Gubernur Jateng itu juga mengatakan semua anak mempunyai kesempatan yang sama di dunia pendidikan.
"Untuk itu saya menginginkan Provinsi Jateng mempunyai banyak fasilitas pendidikan. Sehingga bisa menampung banyak anak-anak. Saya ingin pendidikan dirasakan semua anak-anak secara merata. Sehingga banyak orang-orang menemukan cita-citanya," jelasnya.
Diakuinya ada banyak masalah di sektor pendidikan. Hal itu juga dirasakan di seluruh wilayah di Indonesia bahkan dunia.
Guna memeratakan pendidikan dituturkan Mas Dar, jumlah sekolah dan kualitas gurunya harus banyak dan tersebar sampai pelosok desa.
Menghadirkan pendidikan murah bahkan gratis sampai lulus sekolah juga jadi cita-cita Mas Dar untuk Jateng.
Baginya pendidikan adalah jalan perubahan, jalan dan harapan dari anak-anak.
"Saya pro pendidikan murah dan pendidikan gratis," imbuh Mas Dar.(*)
Impro Sukses Gawangi Acara Nasional Se-Indonesia, Dipercaya BUMN hingga Perusahaan Internasional |
![]() |
---|
FISR 2025 Ajak Peserta Kunjungi Sawah Low Carbon dengan Kualitas Padi Lebih Baik dan Hemat Biaya |
![]() |
---|
Ironi PHK di Jawa Tengah Capai 10 Ribu Lebih, Picu Gangguan Kejiwaan |
![]() |
---|
RSJ Semarang Dibanjiri Pasien ODGJ, Ternyata Dampak dari PHK di Jateng Tertinggi Nasional |
![]() |
---|
Pemprov Jateng-Djarum Foundation Berkolaborasi Perbaiki 350 RSLH Warga Miskin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.