Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Misteri Pemuda Demak Pingsan Terikat di Kali Babon Semarang Terungkap, Berawal dari Curi HP

Terkuak misteri Sukirman (39) pria asal Sriwulan, Sayung, Kabupaten Demak yang ditemukan pingsan dengan tangan terikat di pinggir Kali Babon

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Iwan Arifianto
Tersangka Ade Ilyas Mulyanto (31) menjelaskan alasannya mengikat Sukirman (39) yang ditemukan pingsan dengan tangan terikat di pinggir Kali Babon, Kota Semarang saat di Mapolrestabes Semarang, Rabu (22/5/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Terkuak misteri Sukirman (39) pria asal Sriwulan, Sayung, Kabupaten Demak yang ditemukan pingsan dengan tangan terikat di pinggir Kali Babon, Genuk, Kota Semarang pada kamis (9/5/2024) lalu. 

Ternyata Sukirman diikat oleh Ade Ilyas Mulyanto (31) sopir truk asal Kota Tegal.

Ade berdalih tega mengikat Sukirman lalu meninggalkannya karena handphonenya dicuri oleh Sukirman. 

"Saya habis antar barang dari Jepara mau pulang ke Tegal kecapekan lalu istirahat di pinggir jalan raya Sayung Demak tiba-tiba sadar ada dia  (Sukirman) ambil handphone," kata Ade saat gelar kasus di Mapolrestabes Semarang, Rabu (22/5/2024) sore. 

Ade lantas mengejar Sukirman yang lari dengan sepeda motor Mio pelat H5669 ASE ke arah Semarang. 

Selepas dikejar sekira 3 kilometer, Sukirman belok ke jalan setapak dekat jembatan Kali Babon

Di lokasi tersebut, Sukirman terjatuh. 

Ade yang mengikutinya dari belakang tak sempat mengerem truknya sehingga sempat melindas Sukirman dan motornya. 

"Saya tarik tubuh korban dari bawah bemper depan truk karena takut melawan saya akhirnya ambil tali lalu mengikatnya di kaki dan tangan," bebernya. 

Ade lantas menanyakan handphonenya kepada Sukirman.

Pria Demak itu sempat menjawab pertanyaan Ade bahwa handphonenya ditaruh di kantong celana bagian belakang. 

Dia kemudian mengambil handphone yang baru dibelinya dua bulan lalu.

"Saya hanya mengikatnya tanpa memukuli, dia (Sukirman) bau alkohol , saya langsung pergi setelah handphone tak ambil," ujarnya.

Terkait alasan tak melapor polisi, Ade mengaku ketika itu ketakutan mengadu polisi karena minim bukti. 

Akhirnya, dia langsung pergi untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Tegal Timur, Kota Tegal. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved