Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pegi Bantah Jadi Pembunuh Vina Cirebon: Ini Fitnah, Saya Rela Mati, Saya Tidak Melakukan Itu

Pegi Setiawan terus membantah jika dirinya sebagai pelaku pembunuhan Vina Cireon.Hal itu disampaikannya secara tegas kepada awak media

Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
Instagram/burhan.420
Pegi Bantah Jadi Pembunuh Vina Cirebon: Ini Fitnah, Saya Rela Mati, Saya Tidak Melakukan Itu 

TRIBUNJATENG.COM- Pegi Setiawan terus membantah jika dirinya sebagai pelaku pembunuhan Vina Cireon.

Hal itu disampaikannya secara tegas kepada awak media saat gelar kasus Pembunuhan Vina Cirebon di Mapolda Jabar pada Minggu (26/5/2024).

Awalnya, pihak kepolisian meralat jumlah DPO yang semula 3 orang menjadi 1 orang yakni, Pegi dan sosoknya yang sudah ditangkap.

Pegi Setiawan, sosok yang diduga pelaku utama pembunuhan dan pemerkosaan dalam kasus Vina Cirebon pada 2016 dirilis Polda Jabar. 

Sosok yang juga memiliki nama alias Perong itu ditampilkan ke publik dalam jumpa pers yang dilakukan pada Minggu 26 Mei 2024.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Braham Abast menuturkan, Pegi merupakan tersangka terakhir dari kasus pembunuhan Vina Cirebon yang ditangkap.

Hal tersebut pun mematahkan dugaan masih adanya dua buron yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Dengan kata lain, tersangka dari kasus ini hanya sembilan orang dari yang sebelumnya 11 orang.

Untuk diketahui, sudah ada 8 orang yang telah divonis dalam kasus Vina Cirebon. 

Mereka adalah Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramadhani, Hadi Saputra, Jaya, Eka Sandi, Sudirman, Supriyanto, dan Saka Tatal.

itambahkan, Polda Jabar juga meralat jumlah DPO yang selama ini ada tiga orang.

Mereka meralat hanya satu orang yang menjadi DPO dalam kasus Vina Cirebon. 

Itu disampaikan Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan dalam konferensi pers.

"DPO satu, bukan dua."

"Ternyata yang namanya Dani dan Andi itu tidak ada," terang Kombes Pol Jules Braham Abast.

"Jadi yang benar DPO satu, atas nama PS (Pegi Setiawan)." tambahnya. 

"Tersangka hanya sembilan, DPO hanya satu," kata Kombes Pol Surawan.

Kebingungan jumlah DPO ini, kata Kombes Pol Surawan, disebabkan karena adanya pernyataan yang berbeda-beda dari proses pemeriksaan.

Setelah dilakukan penyidikan mendalam, ternyata dua nama yang sempat disebutkan yakni Andi dan Dani tidak ada atau fiktif.

"Sejauh ini fakta di dalam penyidikan kami, tersangka atau DPO adalah satu."

"Jadi semua tersangka jumlahnya sembilan, bukan 11 orang," tegas Kombes Pol Surawan. 

Pegi membantah

Dalam kesempatan itu, Pegi Setiawan di depan awak media tampak lesu.

Ia mengatakan bahwa dirinya bukanlah pelaku pembunuhan Vina Cirebon.

"Saya bukan pelaku pembunuhan."

"Saya tak pernah lakukan pembunuhan itu," ujar Pegi Setiawan saat hendak digiring masuk ke dalam Kantor Polda Jabar.

Dia bahkan menyebut rela mati saat membantah tuduhan pembunuhan yang dilayangkan kepadanya.

"Ini fitnah, saya rela mati," ujar Pegi Setiawan.

Namun, Pegi tetap ingin bicara hingga akhirnya Polisi membawa Pegi masuk ke dalam gedung Ditreskrimum.

"izin bicara, saya tidak pernah melakukan itu, saya rela mati," teriak Pegi.

Saat dibawa ke dalam ruangan, Pegi terus teriak bahwa dirinya tidak bersalah dan tidak melakukan pembunuhan pada kasus Vina Cirebon seperti yang dituduhkan Polisi.

"Tidak, tidak, saya rela mati," kata Pegi.

Saat diboyong petugas, salah satu media sempat menanyakan soal keberadaan Pegi saat kejadian.

"Pegi di mana saat tanggal 27 itu?," tanya salah satu awak media.

"Di Katapang, (Kabupaten Bandung)," jawab Pegi.

Pengejaran media terhadap Pegi pun sempat terhenti saat Pegi dibawa ke gedung Ditreskrimum Polda Jabar

Pengakuan Ibu Pegi

Ibunda Pegi Setiawan atau Perong, DPO kasus pembunuhan Vina dan Eki, Kartini mengungkapkan bahwa nama panggilan anaknya bukan Perong.

Kartini menyebut jika anaknya memiliki panggilan lain yaitu Pegot bukan Perong.

"Pegi juga tidak memiliki panggilan Perong seperti yang dituduhkan atau DPO polisi," ujar Kartini dilansir Tribun Jabar, Sabtu (25/5/2024).

Nama Pegot tersebut biasanya digunakan oleh saudara-saudara mereka untuk memanggil Pegi.

"Panggilannya Pegot ketika dipanggil oleh saudara-saudaranya," ungkap Kartini.

Terkait kasus anaknya, hingga kini Kartini masih meyakini bahwa anaknya tidak bersalah.

Menurutnya, Pegi tak berada di Cirebon saat terjadi insiden pembunuhan Vina dan Eki.

"Pada 27 Agustus 2016, Pegi sudah bekerja di Bandung menjadi kuli bangunan. Saat kejadian itu terjadi, Pegi tidak ada di Cirebon," tegas Kartini.

Kartini menyebut jika Pegi mulai bekerja di Bandung tiga bulan sebelum kasus pembunuhan tersebut terjadi. Pegi baru kembali ke Cirebon empat bulan kemudian, tepatnya pada bulan Desember 2016.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved