Berita Banyumas
Begini Cara Mahasiswi Ini Tipu Pedagang di Alun-alun Purwokerto Pakai QRIS Palsu
Modus penipuan menggunakan aplikasi QRIS terjadi di pusat kuliner kaki lima alun-alun Purwokerto.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Modus penipuan menggunakan aplikasi QRIS terjadi di pusat kuliner kaki lima alun-alun Purwokerto.
Pelakunya adalah seorang mahasiswi berinisial NIP yang ternyata sudah kerap kali melakukan aksinya.
NIP berhasil ditangkap setelah sejumlah pedagang kaki lima (PKL) Alun-Alun Purwokerto melaporkan aksi pelaku.
Para pedagang mengaku sering mendapat keluhan terkait pembayaran yang tidak diterima meskipun terlihat seolah-olah sudah dilakukan.
Humas Paguyuban PKL se-Hati Alun-Alun Purwokerto, Sugiyanto mengatakan, mahasiswi tersebut sebelumnya sudah menjadi incaran.
"Jadi ini memang sudah menjadi incaran orang Alun-Alun, sudah sering kali cuma kan orang-orang tidak memperhatikan.
Terus kemarin hari Minggu sore, saya dapat keluhan dari anggota bahwa sering terjadi," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (27/5/2024).
Ia mengatakan dalam satu malam kemarin, ada tiga pedagang yang kena tipu.
Pedagang nasi goreng Rp 15 ribu, pedagang sebelah selatan Rp 25 ribu, dan pedagang es sebesar Rp 87 ribu.
Modus yang digunakan pelaku adalah menunjukkan tangkapan layar (screenshot) QRIS dengan nominal tertentu yang sudah disiapkan sebelumnya.
Saat melakukan pembayaran, pelaku menunjukkan foto tersebut seolah-olah sudah melakukan transaksi.
"Nah kalau orang yang tidak memperhatikan cuma liat sekilas, kan langsung kena tipu.
Dan karena semalam penyakitnya (penyakit pelaku) kumat akhirnya anak itu dilarikan ke RS.
Dan bapaknya yang ninggalin KTP," ungkapnya.
Di antara para pedagang yang mengalami kasus penipuan tersebut, ternyata telah mengenali ciri-ciri pelaku.
Kebetulan ada beberapa orang yang sudah memperhatikan dan diberikan ciri-ciri, dan dihimbau hati-hati.
Ciri-ciri wanita itu berambut panjang dan berkacamata.
Pada pukul 21.30 WIB, Minggu (26/5/2024) kemarin pelaku dengan ciri-ciri tersebut melakukan transaksi lagi di salah satu PKL.
"Saya meluncur kesana.
Nah disitu saya pegang orang itu, terus saya bawa ke satpol PP (pos Satpol PP Pemkab Banyumas).
Setelah saya interogasi dia memang keliatan kaya orang bingung," katanya.
Pelaku terlihat bingung dan memberikan keterangan yang tidak konsisten.
"Pertama dia bilang bapaknya kerja di showroom di Semarang, dan dia mengaku mahasiswa.
Dia datang ke sini bersama seseorang ibu-ibu yang sering mengajaknya jalan-jalan, tetapi saya curiga itu komplotan," katanya.
Adapun KTP, ATM, dan HP pelaku ditahan.
Ibu-ibu yang bersamanya lalu memutuskan menelpon ayah pelaku yang sebenarnya ada di Purwokerto.
"Akhirnya si Ibu ini yang bareng sama anak itu telpon bapaknya.
Terus akhirnya bapaknya kesini dan meminta maaf akan bertanggung jawab," terangnya.
Para PKL sudah geram dengan aksi tersebut apalagi tidak hanya terjadi satu atau kali.
Menguji Hati Nurani DPRD Banyumas: Terima Tunjangan Rp42 Juta Ketika 279 Ribu Warga Masih Miskin |
![]() |
---|
Menu Makan Bergizi Hanya Roti dan Kacang Rebus, DPRD Banyumas Semprit Pengelola Dapur MBG |
![]() |
---|
Bupati Banyumas Sadewo Siap Evaluasi Perbup Tunjangan DPRD, Libatkan Kejaksaan dan APH |
![]() |
---|
Kamar Kos di Mersi Banyumas Jadi Gudang Obat Terlarang, Polisi Sita 4.155 Butir Pil Haram |
![]() |
---|
Produk UMKM Banyumas Tembus Gerai Alfamart, Bupati Sadewo: Pelaku Usaha Kini Punya Pasar Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.