Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

kominfo kota pekalongan

Perluas Pangsa Pasar, Puluhan Pelaku Usaha Batik Ikut Pelatihan Ekspor di Kota Pekalongan

Dindagkop-UKM Kota Pekalongan menyelenggarakan, pelatihan ekspor bagi puluhan pengusaha batik dan fashion selama 3 hari.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
Istimewa
Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan menyelenggarakan, pelatihan ekspor bagi puluhan pengusaha batik dan fashion selama 3 hari, sejak 27-29 Mei 2024 di aula kantor Dindagkop-UKM setempat.  

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Mendukung peluang pasar baru di luar negeri bagi pelaku usaha, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan menyelenggarakan, pelatihan ekspor bagi puluhan pengusaha batik dan fashion selama 3 hari, di aula kantor Dindagkop-UKM setempat. 

Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Supriono menjelaskan, bahwa 30 UKM yang bergerak di bidang batik dan fesyen dari kampung batik yang ada di Kota Pekalongan dilatih mengenai proses, regulasi, potensi pasar dan tuntutan produk yang diminta pasar global.

"Kegiatan ini tentunya menjadi hal positif, mendorong UKM terus bisa berinovasi karena tuntutan pasar global tidak gampang, tetapi jika dipelajari dengan baik tentunya bisa dilaksanakan dengan baik," jelas Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Supriono, Selasa (28/5/2024).

Baca juga: Batik Air Buka Rute Penerbangan Semarang Pangkalan Bun Kalteng, Ini Jadwal Terbangnya

Dikatakan Supriono, selama 3 hari kedepan peserta akan diberikan materi dari 2 narasumber di antaranya praktisi dan pelaku ekspor.

"Produk hanya sebagai alat, namun yang paling penting bagaimana pengusaha bisa mengetahui persis bagaimana seluk beluk ekspor," katanya.

Sementara itu, ketua paguyuban Kampung Batik Kauman, M Husni Mubarok bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada pelaku usaha untuk mengikuti pelatihan ekspor.

"Ini menjadi hal baru untuk kami, mungkin ada beberapa dari peserta yang sudah melakukan ekspor cuman dalam skala belum banyak. Pengiriman menggunakan ekspedisi biasa, namun secara resmi legalisasi ada hal yang belum kita ketahui."

"Harapan kita, dapat mengetahui lebih dalam seluk beluk ekspor," katanya.

Baca juga: Museum Batik Pekalongan Juga Suguhkan Koleksi Artefak, Ada 4 Arca Temuan Tim Cagar Budaya

Husni mengungkapkan, bahwa ia sudah menggeluti sektor batik selama 14 tahun, dan berharap dengan adanya stimulan ini, pelaku usaha lebih membuka diri dan berani untuk mulai menawarkan produk ke luar negeri.

"Saya memulai usaha mulai dari skala kecil setelah lulus sekolah, jadi tidak ingin berjalan di tempat."

"Saya ingin membuat terobosan, tentunya banyak hal baru yang akan saya dapat disini karena ini merupakan kali pertama mengikuti pelatihan. Batik tidak hanya berbicara tentang ekonomi, namun juga ada sisi warisan budaya yang harus kita pertahankan sampai nanti," ungkapnya. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved