Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada Serentak 2024

Ketua DPD Gerindra Jateng Blusukan ke Pasar Brayung Kudus, Siap Hidupkan Pasar Tradisional di Jateng

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono blusukan ke Pasar Tradisional Brayung di Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Selasa (28/5/2024).

|
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Muhammad Olies

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono blusukan ke Pasar Tradisional Brayung di Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Selasa (28/5/2024).

Kedatangan politikus Gerindra itu ingin melihat langsung aktivitas perekonomian di pasar tradisional. Sekaligus menyambangi anggotanya yang tergabung di Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Kabupaten Kudus.

Sudaryono datang untuk berdialog dengan pedagang dan pembeli di Pasar Brayung sebagai kader Partai Gerindra, sekaligus sebagai bakal calon gubernur Jawa Tengah.

Dia juga mengenalkan beberapa wakil rakyat dari Partai Gerindra yang duduk di jajaran DPRD Kabupaten Kudus. 

Dengan maksud, agar pedagang di pasar tradisional tahu kepada siapa nantinya tempat mengeluh atas fasilitas pasar yang tidak sesuai. 

Baca juga: Kader DPC Gerindra Demak Hukumnya Fardu Ain Menangkan Sudaryono Gubernur Jateng

Baca juga: Mas Dar Rapatkan Barisan Kader-Relawan Gerindra di Jepara, Target Menangkan Pilkada 2024

Sudaryono mengatakan, pasar tradisional sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Dahulu pasar tradisional dikenal sebagai pusat kota, sekaligus pusat keramaian masyarakat. 

Kata dia, pasar tradisional sering menjadi incaran banyak pihak karena lokasi yang strategis. 

Sebagai pusat keramaian masyarakat di kota, pasar tradisional dipandang kumuh, sehingga banyak pihak yang ingin menggusur atau merelokasi. 

Sudaryono justru memandang bahwa pasar tradisional sebagai kearifan lokal bangsa Indonesia. 

Sehingga pasar tradisional di tengah kota harus tetap ada, jika terkesan kumuh harus diperbaiki dan ditata ulang, bukan digusur. Karena ada ribuan orang yang hidup dari perputaran uang di pasar, mulai dari pedagang, pembeli, tukang parkir, hingga petugas kebersihan (sampah). 

"Jangan atas nama kebersihan, atas nama supaya cantik, kemudian rakyat yang setiap hari mengais uang receh di pasar menjadi korban. Ini pekerjaan terhormat, jangan sampai mereka yang mengais uang receh demi menafkahi keluarga dianggap jadi halangan atas dasar nama kebersihan," tegasnya.

Sudaryono ingin ke depan pemerintah bisa lebih memperhatikan keberadaan pasar tradisional. Menjadikan pasar tradisional sebagai salah satu pusat perputaran ekonomi masyarakat yang nyaman dan aman.

Dia juga mengapresiasi banyak pedagang yang sudah mengakses program warung juang yang digagas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Sudaryono sejak 2022.

Baca juga: "PKB adalah Kawan Gerindra. CLBK" Goda Sudaryono Saat Bertemu Gus Yusuf Jelang Pilkada Jateng

Yaitu sebuah program pembiayaan bergulir yang bertujuan untuk membantu UMKM dan pedagang dalam mengembangkan usahanya tanpa bunga. Bertujuan untuk pemerataan ekonomi masyarakat. 

Kata Sudaryono, banyak pedagang hingga pelaku usaha di pasar tradisional yang memanfaatkan program warung juang. Mulai dari pinjaman modal Rp 500.000, Rp 1 juta, Rp 2 juta, Rp 3 juta untuk pengembangan usaha.

Bahkan, lanjut dia, banyak warga yang meminta agar program warung juang diteruskan dan ditambah nominalnya. Supaya bisa memberikan manfaat yang besar untuk peningkatan ekonomi kerakyatan. 

"Alhamdulillah manfaat program warung juang sudah bisa dirasakan teman-teman pedagang pasar. Walaupun mungkin pinjamannya masih minimalis, tapi Alhamdulillah merata manfaatnya dan bisa dirasaakan," tutur dia. 

Sudaryono ingin, semua pasar-pasar tradisional di Jawa Tengah bisa berkembang dan maju. Baik dari sisi fasilitas hingga perputaran ekonomi di dalamnya. (Sam)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved