Jelang Idul Adha, Peternak Kambing di Blora Banjir Pesanan, Keuntungan Capai Belasan Juta Rupiah 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Menjelang Idul Adha peternak kambing di Kabupaten Blora mulai banjir pesanan.

Salah satunya yang dialami oleh peternak kambing di Desa Gedongsari, RT 01 RW 01, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Mujiana.

Mujiana mengatakan, tiga pekan menjelang Idul Adha stok kurban yang ada di kandangnya sebagian besar sudah mulai dipesan konsumen.

"Untuk Idul Adha tahun ini persediaan hewan kurban ada 30 ekor kambing. Alhamdulillah sampai saat ini sudah terjual 25 ekor. Jadi tersisa 5 ekor yang belum terjual. Biasanya maksimal itu H-6 Idul Adha sudah habis," katanya, kepada Tribunjateng, Kamis (30/5/2024).

Baca juga: Idul Adha 2024 : Kerbau Jadi Hewan Kurban Favorit di Kudus

Untuk harga jual saat Idul Adha, kata Mujiana, tidak ada kenaikan. 

"Kalau di tempat kami ini, harga kambing masih stabil, masih sama seperti tahun-tahun kemarin," terangnya.

Mujiana menyampaikan harga jual kambing di kandangnya bervariasi. Harga jual berkisar antara Rp 3 juta sampai Rp 3,6 juta.

"Yang paling besar di kandang kami itu harga Rp 3,6 juta, dengan bobot sekira 45-48 kg. Kemudian ada juga kambing yang harganya di bawahnya itu seperti Rp 3,5 juta, lalu Rp 3,3 juta, atau Rp 3,2 juta,  karena masih bisa nego di kandang,"

"Karena di sini kan ternak sendiri, bukan saya beli dari luar terus dijual lagi, jadi bisa nego. Saya ternak, dari anakan sendiri terus kita besarkan gitu," jelasnya.

Muji menyebut dalam menentukan harga jual itu, pihaknya telah menyesuaikan dengan biaya operasional kandang. Sehingga bisa menentukan keuntungannya sendiri.

"Kalau biaya operasional di tempat kami itu, kambing jantan satu bulan Rp100 ribu. Dengan perhitungan per hari Rp 3 ribu per ekor. Itu sudah termasuk biaya tenaga dan pakan," jelasnya.

Sementara itu, omzet penjualan kambing untuk Idul Adha, Mujiana mengaku mampu mengantongi omzet sekitar Rp 15 juta.

"Ya kalau dihitung keuntungannya untuk 30 ekor kambing ya bisa sampai Rp 15 juta. Dengan perhitungan keuntungan per ekor Rp 500 ribu," paparnya.

Terkait pemasaran, Mujiana mengatakan biasanya konsumen langsung datang ke kandang. Mulai dari transaksi hingga negosiasi harga.

"Jadi kambing yang ada di sini sudah dipesan, bahkan sudah dilunasi pembayarannya. Nanti tinggal kita mengantar saja saat hari H," paparnya.

Menurut Mujiana penjualan saat ini hanya berfokus di daerah lokal Blora saja.(Iqs)