Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilgub Jateng 2024

Kendala Pupuk Masih Jadi Masalah di Jateng, Mas Dar: Pupuk Subsidi Harus Langsung Diakses Petani

Permasalahan pupuk bagi petani di Jateng seolah tak kunjung terselesaikan. Padahal pupuk menjadi kebutuhan yang tak bisa ditinggalkan bagi petani.

Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
IST
Sudaryono Ketua DPD Partai Gerindra saat bersama Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Permasalahan pupuk bagi petani di Jateng seolah tak kunjung terselesaikan.

Padahal pupuk menjadi kebutuhan yang tak bisa ditinggalkan bagi petani.


Adanya Program Kartu Tani untuk mendapatkan pupuk juga belum dirasa sepenuhnya.


Bahkan tak jarang para petani mengeluhkan program Kartu Tani tersebut.


Pasalnya pupuk tak bisa tersalurkan secara langsung ke para petani yang membutuhkan.


"Justru lebih ribet menurut saya, harus pakai kartu-kartuan. Ya kalau langsung dapat. Kadang harus menunggu karena pasokan terbatas," jelas Sukirno (55) petani asal Kabupaten Semarang, Kamis (30/5/2024).


Ia menuturkan harus ada solusi terkait pupuk, karena kelancaran distribusi pupuk sangat vital bagi petani.


Sukirno juga berharap, pupuk bersubsidi bisa didistribusikan langsung ke petani.


"Kalau musim tanam harus menunggu distribusi pupuk, yang repot pasti petani lagi," katanya.


Adapun data dari Kementan, pada 2023 pasokan puouk bersubsidi dari pemerintah pusat ke Jateng di angka 1,1 juta ton lebih.


Jumlah tersebut tak mencukupi untuk seluruh petani di Jateng. Pasalnya, kebutuhan pupuk untuk petani di Jateng tembus di angka 1,4 juta ton pada 2023.


Total pupuk bersubsidi yang dipasok pemerintah pusat pun minus 300 ribu ton lebih, jika dibandingkan dengan kebutuhan petani.


Padahal pertanian menjadi satu di antara sumber pertumbuhan perekonomian Jateng pada triwulan III 2023.


Data dari Pemrov Jateng, pada triwulan III 2023, sektor pertanian berkontribusi 0,27 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Jateng.


Selain pertanian kontribusi sektor transportasi mencapai 0,29 persen kemudian konstruksi 0,47 persen.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved