Kesaksian Samsuri Soal TKP Vina Cirebon, Kenal dengan 4 Terpidana: Bukan Geng Motor, Kuli Bangunan!
Kesaksian Samsuri Soal TKP Vina Cirebon, Kenal dengan 4 Terpidana: Bukan Geng Motor, Kuli Bangunan!
Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
Kesaksian Samsuri Soal TKP Vina Cirebon, Kenal dengan 4 Terpidana: Bukan Geng Motor, Kuli Bangunan!
TRIBUNJATENG.COM - Seorang saksi bernama Samsuri, yang tinggal di sekitar lokasi kejadian (TKP) Vina Cirebon,memberikan kesaksiannya.
Kesaksian yang diberikan terkait kronologi penggerebekan yang berujung pada penangkapan 4 terpidana Vina Cirebon.
Samsuri menjelaskan bahwa pada tahun 2016, ketika kejadian itu terjadi, suasana di sekitar TKP masih sepi dan tidak seramai sekarang.
Warung-warung di sekitar lokasi tutup pada jam 7-8 malam.
“Waktu 2016 itu posisi keadaan lokasi, jalan ini sepi."
"Gak kayak sekarang ini rame. Sepi itu."
"Lokasi depan bengkelnya pencucian itu gak ada warung sama sekali, gak ada (jual rokok)," papar dia.
Samsuri mengaku mengenal sebagian pelaku, termasuk Adi, Eko, Saka, dan Hilman.
Menurutnya, mereka bukan anggota geng motor, melainkan pekerja bangunan.
"Kalau sama pelaku kenal sebagian. Nah kalau yang pelaku itu Hadi, Eko, sama Saka, Hilman, itu kenal."
"(Mereka) bukan (geng motor) itu kuli bangunan. Dia itu kalau ada yang ngajak, kerja," ujar Samsuri.
Keempatnya, menurut penuturan Samsuri, kerap nongkrong dan bernyanyi gitar di sekitar bengkel pencucian mobil.
"Kalau sering nongkrong iya, namanya pekerja bangunan, ya mungkin 'Oy di sini nongkrong kita.’ Gitar-gitaran, godain cewek, biasa," kata Samsuri.
"Ini mohon maaf nih ya, namanya anak muda ada cewek," imbuh dia.
Samsuri mengaku sempat diajak oleh Adi dan Eko untuk melakukan penggerebekan terhadap pencucian mobil.
Mereka mencurigai ada membawa wanita di dalam mobil.
Samsuri memastikan hal tersebut dan menyarankan mereka untuk mengikuti prosedur dan izin dari RT terlebih dahulu.
Enam orang, termasuk Pak RT, Samsuri, 2 adik ipar Samsuri, Adi, dan Eko, kemudian pergi ke pencucian mobil.
Mereka mengetuk pintu bengkel berkali-kali, namun tidak ada yang keluar.
Akhirnya, pintu dibuka dan mereka menemukan dua wanita di kamar mandi.
Samsuri mengatakan bahwa situasi menjadi emosional dan beberapa orang melempar kursi.
"Namanya emosi ada yang melemparkan kursi, cuma saya 'Udah jangan main kekerasan, panggil Pak RW.' Kontak, Pak RW datang."
Dia berusaha menenangkan situasi dan meminta Pak RW untuk datang.
Warga sekitar marah karena merasa dirugikan oleh tindakan para pelaku.
Samsuri menegaskan bahwa warga di sekitar lokasi kejadian tidak pernah melakukan hal seperti itu.
"Sampai bahkan warga sini ngomong berani-beraninya pengen menjelekkan warga di sini."
"Sedangkan warga di sini aja gak begitu," kenang Samsuri."
Samsuri tidak ingat tanggal pasti kejadian, tetapi dia memperkirakan bahwa penggerebekan itu terjadi pada bulan Agustus 2016, beberapa hari sebelum Eko dan Adi ditangkap.
"Gak ingat tanggal berapa, sebelum Eko dan Adi ditangkap. Bulan Agustus," terangnya.
Yang jelas, Samsuri mengingat bahwa beberapa hari setelahnya, Eko dan Adi ditangkap.
"Selang berapa hari itu, setelah penggrebekan itu ketangkap, saya lupa 2 atau 3 hari," kata Samsuri.
Dia juga menekankan bahwa para pelaku bukan anggota geng motor dan mereka selalu sopan dan menghargai warga sekitar.
"(Mereka) bukan geng motor. (Orangnya) sopan, merasa dihargai."
Kasus ini masih dalam proses hukum dan diharapkan dapat segera terungkap dan diselesaikan dengan adil.
6 Lokasi TKP Vina Cirebon
Terdapat enam titik tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembunuhan Vina Cirebon dan pacarnya, Muhammad Rizky alias Eky, di Cirebon, Jawa Barat, yang dicek oleh Polisi pada Rabu (29/5/2024) malam.
Pada proses pengecekan TKP untuk kegiatan pra rekonstruksi, para pelaku pembunuhan Vina Cirebon dan Eky tak dihadirkan ke lokasi.
Lokasi yang dicek tim penyidik Polda Jabar dibantu Polres Cirebon, yakni tempat nongkrong para pelaku, warung di sekitar tempat nongkrong, tempat eksekusi, hingga Fly Over Talun.
Rencananya, prarekonstruksi akan digelar pada Jumat (1/6/2024). Dilansir dari Tribun, sejumlah mobil kepolisian dan tim Inafis tiba di lokasi kejadian pada pukul 20.40 WIB.
Lokasi pertama prarekonstruksi berada di depan SMPN 11 Cirebon, Jalan Perjuangan, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Sebelum rombongan kepolisian tiba, ratusan orang sudah menunggu di lokasi. Saat tiba, rombongan mobil berhenti tepat di depan SMPN 11.
Terlihat koordinasi antara petugas untuk memastikan pelaksanaan prarekonstruksi pembunuhan Vina dapat berjalan lancar.
Tak lama kemudian, rombongan bergerak maju menuju depan MAN 2 Cirebon yang lokasinya bersebelahan dengan SMPN 11.
Setelah itu, mobil kembali mundur ke lokasi awal mereka tiba. Namun, ini hanya berlangsung sebentar sebelum mereka bergerak ke Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon, lokasi ditemukannya Vina dan Eky.
Di titik tersebut, petugas menyemprotkan cat untuk menggambarkan posisi tubuh korban yang tergeletak. Pelaksanaan ini berlangsung sekitar 30 menit.
Di lokasi utama di Gang Bhakti 1 Kampung Karya Bhakti, Kelurahan Karyamulya, Kota Cirebon, telah dipasang garis polisi dan dijaga beberapa personel kepolisian.
Prosedur prarekonstruksi ini menarik perhatian warga sekitar yang penasaran dan memadati area sekitar lokasi.
Adapun, dalam prarekonstruksi tersebut, keluarga Pegi Setiawan terdiri atas ibunda Pegi dan dua adiknya turut hadir. Mereka didampingi kuasa hukumnya, Sugianti Iriani.
Pegi merupakan orang yang diduga pelaku utama dalam kasus yang terjadi pada 2016. Pegi ditangkap di Kopo, Bandung, pada Selasa (21/5/2024).
Lokasi-lokasi yang menjadi titik prarekonstruksi dalam kasus Vina dan Eki oleh Polda Jabar:
1. Warung nasi di Jalan Saladara, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
2. Cucian motor atau mobil di Jalan Saladara, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
3. Tempat nongkrong di Jalan Saladara, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
4. TKP eksekusi kedua korban di Jalan Saladara, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
5. Warung di sekitar Jalan Saladara, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
6. Fly Over Talun (perbatasan Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon) di Jalan Talun, Desa Kepongpongan, Kabupaten Cirebon. (*)
| Profil Aipda Gugun Gumilar, Polisi yang Pernah Dituding dalam Kasus Vina Cirebon Wafat Mendadak |
|
|---|
| Kisah Samsuri Warga Dusun Juragan Grobogan, Raup Cuan Jutaan Rupiah Hasil Bikin Koper Haji dan Umrah |
|
|---|
| Mary Jane Nyanyikan Lagu Indonesia Raya Sebelum Pulang ke Filipina |
|
|---|
| Belum Sempat Bebas, Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon Lepas Kepergian Ibunda di Tengah Proses PK |
|
|---|
| Presiden Filipina Sebut Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Veloso akan Dipulangkan ke Filipina |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Kesaksian-Samsuri-Soal-TKP-Vina-Cirebon-Kenal-dengan-4-Terpidana-Bukan-Geng-Motor-Kuli-Bangunan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.