Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Sejarawan: Tegal Berhak Diperhitungkan dalam Sejarah Kelahiran TNI AL

Pejabat Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal) mengunjungi Taman Makam Pahlawan (TMP) dan Monumen Perjuangan TNI AL Bumi

Dok Lanal Tegal
Foto bersama rombongan Pejabat Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal) di Monumen Perjuangan TNI AL Bumi Wana Samudera Kalibakung, Kabupaten Tegal, Kamis (30/5/2024). 

TRIBUNJATENG.COM,TEGAL- Pejabat Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal) mengunjungi Taman Makam Pahlawan (TMP) dan Monumen Perjuangan TNI AL Bumi Wana Samudera Kalibakung, Kabupaten Tegal, Kamis (30/5/2024).

Tegal memiliki sejarah menjadi tempat kelahiran atau cikal bakal berdirinya sekolah angkatan laut pertama di Indonesia. 

Pejabat yang datang Komandan Kodiklatal: Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah, Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL): Laksda TNI Supardi, Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal): Laksda TNI Fauzi, dan Komandan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL): Laksma TNI Dr Mukhlis.

Kunjungan dan ziarah tersebut juga menghadirkan Sejarawan Pantura, Wijanarto yang menjelaskan tentang sejarah TNI AL di Tegal. 

Sejarawan Pantura, Wijanarto mengatakan, Sekolah Opsir Angkatan Laut di Tegal ini banyak melahirkan para perwira yang kemudian membanggakan organisasi TNI AL. 

Tribun Jateng/ Fajar Bahruddin A. 

Sejarawan Pantura, Wijanarto.
Tribun Jateng/ Fajar Bahruddin A. Sejarawan Pantura, Wijanarto. (fajar bahruddin achmad)

Mereka menjadi pahlawan dan tokoh nasional, di antaranya Komodor Yos Soedarso, Laksamana RE Martadinata, Laksamana Soedomo dan Letjen Marinir Ali Sadikin.

"Di sini sebagai upaya edukasi mencetak profesionalisme TNI AL waktu itu di tengah keterbatasan," katanya. 

Menurut Wijanarto, Sekolah Opsir Angkatan Laut di Tegal saat itu membuktikan bahwa proses rekrutmen untuk SDM TNI AL sudah dipikirkan oleh Korps Armada 4 Tegal. 

Selain itu lokasinya di Kalibakung, Kabupaten Tegal yang secara strategis tidak akan terjangkau oleh Belanda. 

Karena ketika ada serangan mendadak mereka bisa lari ke wilayah pegunungan. 

"Ini bagian dari stratak ketika ada serangan mendadak mereka bisa lari ke wilayah pegunungan. Mereka sudah mencium gelagat tentang rumitnya persoalan setelah pasca penandatanganan Linggarjati," jelasnya. 

Pada kesempatan itu, Wijanarto mengatakan, Tegal berhak untuk diperhitungkan sebagai bagian dari sejarah Angkatan Laut. 

Selain perlunya jejak napak tilas, harapannya sejarah TNI AL di Tegal bisa dimasukkan dalam silabus pendidikan sebagai bagian dari spirit Jalesveva Jayamahe. 

Sehingga ketika berbicara tentang Angkatan Laut yang terpikirkan tidak hanya Surabaya, tetapi juga Tegal.

"Karena Tegal ini mencetak dan menjadi Kawah Candradimuka para profesionalisme TNI AL, seperti Laksamana Agoes Soebekti yang menjadi Kasal, kemudian Komodor Yos Soedarso, Ali Sadikin dan lainnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved