Berita Kudus
Telan Rp350 M, Kolam Retensi Pengendali Banjir di Jati Wetan Kudus Ditarget Kelar Akhir Tahun Ini
Pembangunan kolam retensi dilakukan di atas lahan seluas lima hektare menelan anggaran senilai Rp 350 miliar dari APBN
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana membangun sebuah kolam retensi pengendali banjir di Dukuh Gendok, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Pembangunan kolam retensi dilakukan di atas lahan seluas lima hektare menelan anggaran senilai Rp 350 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Program tersebut sudah berjalan sejak Desember 2023, ditarget selesai pada Desember 2024.
Pembangunan kolam retensi merupakan satu upaya pemerintah pusat dalam menuntaskan persoalan banjir di Kabupaten Kudus.
Kolam retensi di Jati Wetan diperkirakan mampu menampung debit air 150.000 - 200.000 meter kubik untuk mengatasi permasalahan banjir di Kecamatan Jati dan Kecamatan Kota hingga 80 persen.
Fungsi dari kolam retensi didukung dengan pembangunan long storage sepanjang 2,8 kilometer yang memiliki fungsi serupa. Yaitu sebagai penampungan air, sekaligus memperlancar aliran air dari hulu ke hilir.
Baca juga: Kolam Retensi Solusi Pengendali Banjir Kudus, Butuh Anggaran Rp 50 M
Baca juga: Ketua DPRD Kudus, Masan Sidak Pembangunan Kolam Retensi Pengendali Banjir di Desa Jati Wetan
Kolam retensi bakal difungsikan sebagai pengendali banjir dilengkapi enam pintu pembuangan dan lima pompa air berkapasitas hingga 5.000 liter per detik.
Dua pompa di antaranya dikhususkan untuk membuang endapan lumpur ke Sungai Wulan, sisanya difungsikan untuk menyedot air yang ditampung di dalam kolam.
Direksi Teknik Lapangan BBWS Pemali Juana, Nisar Suci Raharjo mengatakan, sejauh ini progres pembangunan kolam retensi sudah mencapai 16 persen.
Sejumlah pekerjaan yang berlangsung adalah pembangunan long storage dan persiapan pembangunan kolam retensi di bagian tengah.
Long storage difungsikan sebagai penampungan pertama luapan air dari Sungai Wulan, selanjutnya masuk ke dalam kolam serta dibuang kembali ke badan Sungai Wulan.
Sistem pembuangan air di kolam retensi bakal terintegrasi dengan sistem pembuangan air yang sudah ada.
Jika debit air Sungai Wulan setinggi tanggul, sistem pembuangan air dari kolam retensi menggunakan pompa dengan kapasitas hingga 5.000 liter per detik.
Selain itu, lanjut dia, long storage sepanjang 2,8 kilometer juga berfungsi untuk melancarkan aliran air dari hulu ke hilir.
Keberadaan long storage ini menjadi salah satu kunci bagaimana sistem pengendalian banjir di kolam retensi Jati Wetan berjalan efektif.
2 Wakil Thailand Tantang Atlet PB Djarum Kejuaraan Bulutangkis Beregu Junior di Kudus |
![]() |
---|
Hari Jadi ke-476 Kudus Angkat Tema Harmoni dalam Toleransi, Sam'ani: Perbedaan Itu Ketetapan Tuhan |
![]() |
---|
Menpora Erick Thohir Diminta Perbanyak Kompetisi Olahraga Pendongkrak Nama Indonesia |
![]() |
---|
Sebuah Pelana Kuda dan Mata Air Abadi: Memahami Tradisi Guyang Cekatak, Pengingat Jasa Sunan Muria |
![]() |
---|
"Sepi Pembeli" Keluh Pedagang Blok Barat Terminal Bakalan Krapyak Kudus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.