Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tapera

Simulasi Perbandingan Cicilan Rumah Menggunakan Tapera dan KPR Non Subsidi, Mana yang Lebih Untung?

Seperti diketahui kebijakan pemotongan gaji karyawan untuk iuran Tapera memang mendapat banyak penolakan.

Editor: rival al manaf
https://sitara.tapera.go.id
Viral Tapera Dipotong dari Gaji Karyawan Swasta dan PNS, Ini Penjelaan Serta Tujuannya 

TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini simulasi perbandingan cicilan rumah menggunakan Tapera dan KPR.

Seperti diketahui kebijakan pemotongan gaji karyawan untuk iuran Tapera memang mendapat banyak penolakan.

Di luar itu, bagaimana sebenarnya perbandingan pembiayaan kepemilikan rumah lewat Tapera dibanding dengan KPR.

Mana yang lebih menguntungkan antara Tapera dan KPR non subsidi?

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho dalam konferensi pers di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (31/5/2024) mencoba memberikan perbandingan.

"Berdasarkan perhitungan kami, terdapat selisih angsuran sekitar Rp 1 juta per bulan jika mengambil satuan rumah susun (melalui KPR Tapera) dengan asumsi harga Rp 300 juta," ujarnya dikutip dari kanal Youtube Kantor Staf Presiden.

Simulasi penghitungannya, untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar Rp 6.000.000, membeli rumah susun seharga Rp 300.000.000 dengan down payment (DP) 1 persen, maka plafonnya Rp 297.000.000.

Apabila menggunakan KPR komersial dengan asumsi tenor 20 tahun, suku bunga per tahun 11 persen dan bersifat floating, maka cicilan per bulan sebesar Rp 3.065.600.

Sementara jika menggunakan KPR Tapera dengan asumsi tenor 20 tahun, suku bunga per tahun 5 persen dan bersifat fixed, maka cicilan per bulan sebesar Rp 1.960.069.

Di samping itu, akan ditambah biaya iuran tabungan Tapera 3 persen dari gaji Rp 6.000.000 yaitu Rp 180.000, maka jumlahnya Rp 2.140.069, termasuk cicilan.

Hasilnya, untuk beban masyarakat per bulan, KPR komersial sebesar Rp 3.065.600.

Sedangkan jika memakai KPR Tapera terakumulasi sebesar Rp 2.140.069.

Sehingga, selisih beban bulanan antara cicilan KPR Tapera dengan KPR komersial sebesar Rp 952.531, atau jika dikalkulasi selama 20 tahun nilainya sebesar Rp 222.127.435.

"Kalau KPR Tapera hanya Rp 2,1 juta per bulan, itu sudah termasuk tabungan. Karena sebelum mendapatkan manfaat peserta harus nabung dulu untuk menunjukkan kemampuan capacity nya dalam mengangsur."

"Secara tidak langsung dengan menjadi anggota Tapera, dia nabung setahun, mengajukan KPR, itu meningkatkan bank ability dari peserta, cukup dengan melihat track record dia nabung selama setahun," jelas Heru.

"Jadi benefitnya (KPR Tapera) lebih hemat Rp 1 juta per bulan (tepatnya Rp 952.531) dibanding KPR komersial, yang dapat digunakan kebutuhan-kebutuhan lainnya dari peserta," imbuhnya.

Selain itu, peserta Tapera juga akan mendapatkan tambahan manfaat lagi dari hasil pengembalian tabungan beserta hasil pemupukannya.

Simulasi penghitungannya, hasil dari akumulasi pokok tabungan per bulan Rp 180.000 selama 20 tahun yaitu sebesar Rp 43.200.000.

Lalu, dengan estimasi imbal hasil pemupukan 4 persen per tahun, maka jumlah pengembalian tabungan yang akan diterima peserta Tapera sebesar Rp 54.749.551.

Sehingga dengan menggunakan KPR Tapera, masyarakat akan mendapatkan keuntungan dari selisih beban 20 tahun sebesar Rp 222.127.435 dan ditambah pengembalian tabungan Rp 54.749.551, totalnya sebesar Rp 276.876.986.

"Rp 3,1 juta kalo angsuran komersial, itu angsuran doang, gak pake tabungan. Ini (KPR Tapera) Rp 2,1 juta udah plus tabungan yang akan dikembalikan saat masa KPR nya selesai," pungkas Heru. *

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beli Rumah Pakai Tapera Lebih Cuan Dibanding KPR Komersial, Ini Simulasinya"

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved