Berita Regional
Pelajar Tewas saat Konvoi Sambut Persib Bandung Juara, Ibu Sempat Larang Korban Pergi
Bobotoh asal Kampung Babakanjati, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, meninggal dunia saat menyambut Persib.
TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG - Muhammad Kadian (15), Bobotoh asal Kampung Babakanjati, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), yang meninggal dunia saat menyambut Persib Bandung, Sabtu (1/6/2024).
Duka mendalam menyelimuti keluarga remaja tersebut.
Untuk diketahui, M Kadian terjatuh dari mobil yang ditumpangi di Jalan Layang (Flyover) Mochtar Kusumaatmadja saat arak-arakan menyambut Persib Bandung yang menjuarai Liga Indonesia.
Baca juga: 18 Orang Jadi Tersangka Bentrokan di Jembatan Suramadu Usai Laga Madura United Vs Persib Bandung
Abdurrahman (43) dan Kokom Komalasari (38) kedua orangtua Kadian tak menyangka anak pertamanya berpulang mana kala menyambut tim yang kerap dielu-elukannya.

Ibunda Kadian, Kokom masih terpukul atas kepergian anaknya.
Pasalnya, dia sempat melarang Kadian untuk tidak pergi menyambut kedatang Persib Bandung.
"Awalnya saya berat memberi izin untuk pergi bersama temannya.
Maka saya suruh izin ke ayahnya dan akhirnya diizinkan," ujar Kokom, sambil menahan arimata ditemui di kediamannya, Minggu (2/6/2024).
Kokom masih mengingat betul, bagaimana almarhum mencintai Persib Bandung.
Bahkan sebelum berangkat, korban masih terus membicarakan tim kebanggannya itu.
Selain itu, M Kadian juga mencium tangannya dan suaminya.
Korban juga menyempatkan shalat Dzuhur terlebih dahulu.
"Dia itu kalau mah pergi keluar pasti nyium tangan saya dulu," kata dja
Almarhum, kata dia, sangat dekat dengan dirinya.
Bahkan, saat pertandingan Final Leg kedua yang berlangsung di Stadion Bangkalan pada Jumat lalu, almarhum minta ditemani nobar di Kampungnya.
Tak hanya itu, setelah selesai nobar, Kadian juga minta ditemani untuk melihat konvoi usai pertandingan.
"Saya memang awalnya berat memberi izin anak untuk konvoi.
Tapi teman-temannya pada berangkat, kalau tidak diizinin kasian juga.
Maka saya izinin, saya bilang hati-hati bawa hanphone biar kalau ada apa-apa gampang," ujar Kokom.
Meski berat, Kokom terpaksa harus melerelakan Kadian.
Dia menyebut, anak laki-lakinya itu memang sangat menyukai Persib Bandung.
"Bahkan di handphone-nya dipenuhi gambar-gambar Persib dan karena memang dia juga sangat suka main bola dan futsal," jelasnya.
Kesaksian tetangga sebelum kejadian
Tetangga korban, Aos (49) mengaku berangkat bersama Kadian untuk menyambut kedatangan Persib.
Dia mengatakan M Kadian sebenarnya berangkat menggunakan sepeda motor dari rumahnya.
Aos mengaku berangkat bersama dari Cileunyi, sekitar pukul 13.00 WIB
"Saya berangkat dari sini satu motor dengan anak saya.
Kalau almarhum satu motor dengan temannya.
Lalu terdapat satu motor lagi yang merupakan temannya.
Jadi di sini, itu berangkat tiga motor," ujar Aos, saat ditemui di rumah duka, Minggu (2/5/20204).
Lantaran macet, sejak di Arcamanik, dia dan almamrhum sempat beristirahat di dekat Gedung Sate.
Kemudian perlahan-lahan melaju ke Jalan Layang (Flyover) Mochtar Kusumaatmadja atau Pasoepati.
Sesampainya di flyover, kata dia, almarhum dan anaknya minta izin untuk membeli minum dan kopi.
Setelah 15 menit, baik almarhum vdan anaknya belum kembali.
Dari kejauhan, Aos mengaku melihat orang yang berkumpul.
"Kurang lebih 300 meter lah, nah biasanya kalau ada yang kumpul itu menggeber-geber kenalpot motor atau mengibarkan bendera dan lainnya.
Tapi saya lihat itu gak ada, saya penasaran langsung melihatnya,"jelasnya.
Saat didekati, kata Aos, almarhum sudah terlentang dengan darah di kepalanya.
Lantaran, kaget, dia dan para bobotoh lainnya membawa almarhum ke Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Hasan Sadikin.
"Kalau pas di lokasi seperti nya masih ada nyawanya.
Numun mungkin di perjalanan ia meninggal.
Saya mengikutinya, di belakang namun tak terkejar karena terjebak macet," ujar dia.
"Kejadiannya jam 16.30 WIB, karena macet saya baru sampai di Rumah Sakit jam 18.00 WIB," lanjut dia.
Ia tak mengetahui pasti penyebab meninggalnya korban.
Namun keterangan dari putranya, almarhum sempat menaiki sebuah mobil.
"Kalau kata anak saya almarhum sempat naik mobil," ujar Aos.
Dia pun tak berani mengabarkan kondisi almarhum ke keluarganya karena belum mengetahui penyebab pasti kematian.
"Ternyata keluarga sudah tahu, dari sekolah.
Dan sekolah tahu dari polisi karena almarhum membawa kartu pelajar," ucapnya.
M Kadian dimakamkan pagi tadi di pemakamannya yang tak jauh dari rumahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Duka Keluarga Pelajar yang Tewas Saat Sambut Persib, Orangtua Sempat Larang Korban Pergi"
Baca juga: Konvoi Juara Persib Bandung Berujung Maut, Seorang Pelajar Tewas Terjatuh dari Mobil
"Saya Sudah Lelah Hidup Terlilit Utang," Isi Surat Wasiat Ibu Sebelum Tewas Bersama 2 Anaknya |
![]() |
---|
Mobil Milik Keluarga Tewas Terkubur di Indramayu Ditemukan di Pinggir Jalan 6 Km dari Rumah |
![]() |
---|
Helikopter Jatuh di Kalsel, Tim SAR Jalan Kaki 4 Jam Bawa Jenazah ke Pos Induk |
![]() |
---|
Seorang Kepala Dusun Ditangkap Polisi saat Jual Sabu Keliling |
![]() |
---|
Anak Kos Tak Berhasil Rakit Kipas Angin, Petugas Damkar Jadi Teknisi Dadakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.