Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Polri Ingin Barter DPO Bos Narkoba Fredy Pratama dengan Buronan Thailand Chaowalit Thongduang

Polri akan menjadikan buronan Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-node alias Sulaiman dengan buronan Indonesia, Fredy Pratama.  

Editor: m nur huda
Tribunnews.com
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menerbitkan red notice untuk Fredy Pratama, bandar narkoba jaringan Internasional, sejak Juni 2023. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan menjadikan buronan Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-node alias Sulaiman dengan buronan Indonesia, Fredy Pratama

Keberhasilan tim gabungan Polri menangkap Chaowalit Thongduang alias Pang Na-node alias Sulaiman menjadi daya tawar untuk meningkatkan kerja sama dengan Kepolisian Thailand

Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa menilai, tidak menutup kemungkinan keberhasilan Polri ini menjadi daya tawar kepada kepolisian Thailand untuk membantu menangkap Fredy Pratama. 

Fredy Pratama merupakan buronan Mabes Polri terkait kasus penyelundupan dan peredaran Narkoba jenis sabu di Tanah Air. 

Tampang Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod, seorang buronan nomor satu otoritas Thailand yang ditangkap Divisi Hubungan Internasional Polri di Bali.
Tampang Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod, seorang buronan nomor satu otoritas Thailand yang ditangkap Divisi Hubungan Internasional Polri di Bali. (Istimewa)

Sejauh ini, Fredy Pratama disebut berada di sebuah hutan di Thailand, dan dilindungi oleh mafia dan gangseter di Thailand

Rencananya tim dari Bareskrim Polri akan membawa Chaowalit Thongduang, buronan nomor satu di Thailand ini ke negaranya. 

Diharapkan tim dari Indonesia pulang tidak dengan tangan kosong. Melainkan membawa Fredy Pratama yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Mabes Polri

"Insyaallah. Nanti Audi (Kabag Jianter Dishub Inter) dan Pak Wadir (Wadir Tipidnarkoba) dan tim (pemburu) Fredy Pratama akan berangkat bareng dengan tersangka ke sana (Thailand). Kita sudah berkomunikasi dengan Menteri, Direktur Narkoba, Direktur Imigrasi di sana akan membantu menangkap Fredy Pratama," ujar Mukti di Bareskrim Polri, Minggu (2/6/2024). 

Mukti meminta doa agar DPO Fredy Pratama bisa segera ditangkap oleh tim dari Mabes Polri dan kepolisian Thailand

Mukti menjelaskan, dirinya belum bisa memastikan waktu yang dibutuhkan untuk proses penangkapan Fredy.

Saat ini, Fredy berada di sebuah wilayah perbatasan antara Thailand dengan Burma atau Myanmar.

"Saya juga mau cepat-cepat nangkap Fredy Pratama. Kamu kira saya enggak mau. Biar tugas saya selesai gitu kan. Ini kan Fredy Pratama identiknya dengan Dirnarkoba Bareskrim kan. Benar enggak? Jadi dengan saya kan. Makanya kalau enggak ketangkap, waduh sakit kepala saya," ujarnya. 

Sebelumnya Mukti menjelaskan, Fredy masih cukup gencar menyuplai bahan baku narkoba, termasuk ke Jakarta walau bersembunyi di hutan di negara Thailand

Pengiriman narkoba dilakukan oleh anggota jaringannya, untuk diproduksi oleh anak buahnya. 

Mukti mencontohkan clandestine lab di Sunter, Jakarta Utara, yang digerebek oleh Satgas Penanggulangan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba (P3GN) Polri beberapa waktu lalu masih berada di bawah kendali Fredy Pratama

Fredy merupakan bandar besar narkotika jaringan internasional yang saat ini masih buron.

Setiap bulannya, sindikat Fredy disebut mampu menyelundupkan sabu dan ekstasi ke Indonesia dengan jumlah mulai dari 100 kilo sampai 500 kilo dengan modus operandi menyamarkan sabu ke dalam kemasan teh.

"Kita berdoa tim kembali ke Indonesia bisa membawa Fredy Pratama," ujar Mukti. (*Kompastv)

 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved