Berita Kabupaten Tegal
Jelang Idul Adha, Tanoko Mulai Banjir Pesanan Panggangan Sate, Sehari Bisa Membuat 40 Buah
Seorang perajin panggangan sate musiman, Tanoko, mengaku pesanan sudah mulai meningkat tepatnya pada H-1 bulan Hari Raya Idul Adha
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Jelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah/2024, perajin panggangan sate musiman di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mulai banjir pesanan baik yang dipesan perseorangan maupun yang nantinya dijual kembali.
Seorang perajin panggangan sate musiman, Tanoko, mengaku pesanan sudah mulai meningkat tepatnya pada H-1 bulan Hari Raya Idul Adha.
Peningkatan pesanan panggangan sate, diakui Tanoko cukup signifikan karena jika biasanya paling hanya membuat satu kodi atau 20 buah, sedangkan pada momen jelang Idul Adha meningkat jadi dua kodi atau 40 buah per hari.
"Kalau musim Idul Adha seperti ini, biasanya pesanan panggangan sate meningkat jadi dua kodi atau 40 buah per hari. Jika dibandingkan hari-hari biasa, ya paling hanya membuat satu kodi atau 20 buah saja. Kalau saya sudah mulai banyak pesanan H-1 bulan Idul Adha, baik pesanan dari perorangan ataupun pedagang yang nantinya dijual lagi," ungkap Tanoko, pada Tribunjateng.com.
Saat ditemui Tribunjateng.com di rumahnya yang juga dijadikan tempat produksi, Tanoko terlihat sedang membuat panggangan sate menggunakan peralatan yang ada.
Meskipun mengerjakan sendiri, Tanoko terlihat lihai dan cepat dalam proses pembuatan satu panggangan sate karena tidak membutuhkan waktu lama.
Proses pengerjaan satu panggangan sate yang terbuat dari seng galvalum ini, paling tidak hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit saja.
Hal itu diakui Tanoko, karena ia sudah puluhan tahun menjadi perajin panggangan sate musiman.
Sehingga walaupun mengerjakan sendiri, ia tidak merasa kesulitan maupun kewalahan, dan tetap memberikan hasil terbaik.
"Pemasaran paling wilayah Kabupaten Tegal dan sekitarnya saja. Sedangkan untuk harga panggangan sate Rp 160 ribu per kodi. Sementara misal ada yang membeli satuan, saya beri harga Rp 15 ribu per buah. Kalau yang beli per kodi biasanya untuk dijual lagi, sedangkan yang satuan biasanya warga atau perorangan," jelasnya.
Tanoko bercerita, ia biasanya mulai membuat panggangan sate ketika jelang Hari Raya Idul Adha.
Profesi yang juga menjadi mata pencahariannya ini pun, Tanoko kerjakan di teras depan rumahnya yang beralamat di Desa Pesarean, RT 23/RW 06, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
"Saya cari bahan baku seng gavalum nya mudah, tidak sulit, karena di sini juga banyak yang menyediakan. Terkadang juga memanfaatkan sisa-sisa atap, ataupun lainnya yang terbuat dari seng galvalum. Untuk proses pembuatan sejak awal sampai siap jual itu ada tujuh tahap, dan semuanya saya kerjakan sendiri. Sehari kalau banyak pesanan, saya bisa membuat dua kodi atau 40 buah panggangan sate," pungkasnya. (dta)
Di Kabupaten Tegal, Peredaran Rokok Ilegal Paling Banyak Ditemui di 4 Kecamatan, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Bupati Tegal Ischak Sebut Sinergitas Tiga Pilar Ujung Tombak Keamanan dan Pembangunan Desa |
![]() |
---|
Pemkab Tegal Bersama InSWA Resmi Luncurkan Dokumen Rencana Pengelolaan Sampah Jangka Panjang |
![]() |
---|
Perhutani Beri Bantuan Rp 20 Juta untuk Pembangunan Pagar Keliling TK Tunas Rimba Bumijawa Tegal |
![]() |
---|
RSUD dr. Soeselo Slawi Gelar Mlayu Karo Mas Bupati 5K, Segini Harga Tiket dan Waktu Pelaksanaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.