Perhutani Beri Bantuan Rp 20 Juta untuk Pembangunan Pagar Keliling TK Tunas Rimba Bumijawa Tegal 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat menyerahkan bantuan uang sebesar Rp 20 juta kepada sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK Tunas Rimba Bumijawa, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal untuk pembangunan ulang pagar keliling. 

Bantuan yang diberikan merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau TJSL. 

Bantuan simbolis diserahkan oleh Administratur/KKPH Pekalongan Barat Prasetyo Lukito, berlokasi di Kantor Perhutani KPH Pekalongan Barat Jalan Raya Procot Slawi, Kabupaten Tegal. 

Saat dikonfirmasi Tribunjateng.com lewat pesan singkat WhatsApp pada Jumat (22/8/2025), Prasetyo Lukito menerangkan bantuan yang diberikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam pembangunan bidang pendidikan anak melalui bantuan dana sarana prasarana  pagar keliling TK Tunas Rimba. 

Harapannya dengan bantuan ini dapat bermanfaat membantu rencana pembuatan pagar keliling sekolah untuk pengembangan sarana pendidikan di TK Tunas Rimba Bumijawa. 

“Semoga bantuan dana dari kami senilai Rp20 juta bermanfaat. Selain untuk pengembangan sarana pendidikan diharapkan juga bisa menjadi keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah tempat anak-anak bermain, berolahraga serta belajar dengan nyaman," harap Prasetyo Lukito, pada Tribunjateng.com. 

Sementara itu, Kepala TK Tunas Rimba Bumijawa, Kabupaten Tegal Mega Pujiati menjelaskan sebelumnya sudah ada pagar keliling namun kondisinya usang dan hampir roboh karena usianya sudah puluhan tahun dan belum pernah ada perbaikan. 

Panjang pagar keliling yang kondisinya rusak sekitar 22 meter. 

Mega Pujiati tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Perhutani KPH Pekalongan Barat yang telah membantu dana untuk pembangunan pagar keliling TK Tunas Rimba dalam rangka pengembangan sarana prasarana lingkungan sekolah. 

“Bantuan ini sangat bermanfaat untuk pengembangan TK Tunas Rimba. Rencananya bantuan ini akan dimanfaatkan untuk pembangunan ulang pagar keliling sekolah karena kondisinya sudah usang. Harapannya anak-anak lebih nyaman ketika pembelajaran di luar kelas,” jelas Mega. (dta)