Berita Jateng
OJK Jateng: Kondisi Sektor Jasa Keuangan sampai Maret 2024 Stabil dan Terjaga
Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Tengah menilai kondisi sektor jasa keuangan di Provinsi Jawa
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Tengah menilai kondisi sektor jasa keuangan di Provinsi Jawa Tengah sampai dengan Maret 2024 dalam kondisi stabil dengan kinerja tumbuh positif, didukung likuiditas yang memadai dan tingkat risiko yang terjaga.
Total aset perbankan di Jawa Tengah posisi Maret 2024 tumbuh 7,84 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp562 triliun, terdiri dari aset Bank Umum Rp512 triliun dan aset BPR Rp49 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 9,41 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp441 triliun. Adapun kredit yang disalurkan tumbuh tinggi sebesar 10,22 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp414 triliun.
"Kinerja intermediasi perbankan Jawa Tengah terjaga dengan total Loan to Deposit Ratio (LDR) 93,93 persen," kata Kepala OJK Jateng Sumarjono dalam keterangannya, Selasa (4/6/2024).
Perbankan Syariah turut menunjukkan pertumbuhan yang positif pada posisi Maret 2024 (yoy). Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 18,26 persen yoy menjadi Rp554 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh sangat tinggi 18.85 persen menjadi Rp436 triliun dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh sebesar 19,79 persen yoy menjadi Rp406 triliun.
"Kinerja intermediasi perbankan Syariah juga cukup terjaga tercermin dari tingkat FDR sebesar 90,23 persen dengan tingkat NPF turun sebesar 0,27 persen menjadi sebesar 5,51 persen jika dibandingkan tahun lalu," tambahnya.
Pada sektor IKNB, jumlah penyelenggara fintech peer to peer lending berizin OJK yaitu sampai dengan posisi 31 Maret 2024 sebanyak 101 penyelenggara yang terdiri dari 94 konvensional dan 7 penyelenggara dengan sistem syariah.
Kinerja fintech peer to peer (P2P) Lending di Jawa Tengah tercatat tumbuh positif. Outstanding pinjaman mencapai Rp2.232 miliar dan meningkat sebesar 24,89 persen yoy. Pertumbuhan tersebut diikuti dengan jumlah dana yang dihimpun mencapai Rp118 miliar dan meningkat sebesar 33,69 persen yoy.
Perusahaan Pembiayaan di Jawa Tengah mencatatkan peningkatan nilai piutang pembiayaan sebesar 7,08 persen yoy atau tumbuh mencapai Rp37,77 triliun.
Sementara itu, premi asuransi umum mengalami kontraksi 2,14 persen yoy menjadi Rp839 miliar.
Kinerja pasar modal Maret 2024, transaksi di Jawa Tengah didominasi oleh investor individu dengan jumlah SID Saham yang meningkat sebesar 21,73 persen yoy atau mencapai 652.015 investor pada Maret 2024.
Sempat Tak Sadar, Difalya Cendekya Taruni Alumni SMA Taruna Nusantara Akhirnya Meninggal di Semarang |
![]() |
---|
4.800 Polisi di Jawa Tengah Kini Jadi "Duta" Anti-Jebakan Keuangan Ilegal |
![]() |
---|
"Perang" Mobil Listrik Memanas di Jawa Tengah: VinFast, Wuling, dan AION Siap Rebutan Konsumen |
![]() |
---|
Gubernur Ahmad Luthfi Berbaur dengan Ribuan Peserta Ramaikan Solo Run Fest 2025 |
![]() |
---|
Proyek Tol Jogja-Bawen di Kabupaten Semarang Jadi Berkah untuk Warung Dekat Exit Tol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.