Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

PMB Ungkap Peradaban Kuno di Batang Lebih Tua dari Mataram Yogyakarta dan Majapahit

Banyak fakta menarik, diantaranya: Batik, yang selama ini dianggap mulai ada sejak zaman Majapahit abad ke-13, ternyata telah ada di Batang sejak abad

Penulis: dina indriani | Editor: Catur waskito Edy
Foto dok Diskominfo Batang
Perkumpulan Masyarakat Batang (PMB) menggelar acara “Ngopi Bareng Pegiat Sejarah Batang” di Resto Pawon Simbah, Jumat (8/6/2024). 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Sejarah merupakan salah satu pondasi untuk membangun bangsa agar lebih baik kedepan.

Banyak fakta menarik, diantaranya: Batik, yang selama ini dianggap mulai ada sejak zaman Majapahit abad ke-13, ternyata telah ada di Batang sejak abad ke-8, diketahui melalui prasasti Gringsing.

Hal itu disampaikan Ketua PMB Heppy Trenggono saat  Perkumpulan Masyarakat Batang (PMB) menggelar acara “Ngopi Bareng Pegiat Sejarah Batang” di Resto Pawon Simbah.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pegiat sejarah, tokoh masyarakat, dan pemuda Batang yang memiliki ketertarikan dalam memahami sejarah daerahnya.

“Dari Prasasti yang ditemukan, diketahui bahwa kelahiran Wangsa Syailendra terkait erat dengan wilayah Batang.

Sri Sultan Hamengkubuwono X, Raja Mataram, Yogyakarta, mengakui bahwa nenek moyangnya adalah Ratu Batang, dari Batang,” ungkap Heppy.

Selain itu, lanjut dia, banyak sekali ditemukan prasasti, candi, dan situs sejarah lain yang tersebar di seluruh wilayah Batang, yang menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki peran signifikan dalam perkembangan peradaban Hindu-Budha di Indonesia.

Menurut Presiden Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) ini, Kabupaten Batang telah ada sejak tahun 1614 dengan wilayah yang membentang hingga Wonosobo dan Banjarnegara.

Peradaban yang ada di Batang lebih tua dari Mataram Yogyakarta, Majapahit, dan candi Borobudur.

Ia berharap, ini menjadi langkah awal dari banyak inisiatif lain yang akan terus mengangkat sejarah dan budaya Batang ke permukaan, mendukung pembangunan yang berkelanjutan bagi masyarakatnya.

“Acara ini tidak hanya memberikan wawasan baru mengenai sejarah Batang, tetapi juga memperkuat jati diri generasi muda Batang, sehingga mereka dapat tumbuh dengan rasa bangga terhadap warisan budaya dan sejarah daerahnya,” pungkasnya.(din)

Baca juga: 200 Ekor Lebih Sapi Milik Peternak Karanganyar Ludes Terjual Jelang Idul Adha

Baca juga: Burhanis Bos Rental Dipukuli di Sukolilo Pati Dimakamkan di Pesantren Agar Didoakan Banyak Santri

Baca juga: Kick Off Bulan Kemanusiaan PMI Kota Semarang Tanam 3 Ribu Bibit Pohon di Sekitar Waduk Jatibarang

Baca juga: Tampang Burhanis Bos Rental Mobil Korban Pengeroyokan di Pati Hingga Tewas: Dikenal Suka Berbagi

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved