LDII
Hari Media Sosial 2024: DPP LDII Ingatkan Pentingnya Literasi Digital pada Era Media Sosial
Hari Media Sosial yang jatuh pada 10 Juni menjadi pengingat bagi bangsa Indonesia, mengenai pemanfaatan media sosial sebagai ruang publik yang sehat
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Hari Media Sosial yang jatuh pada 10 Juni menjadi pengingat bagi bangsa Indonesia, mengenai pemanfaatan media sosial sebagai ruang publik yang sehat.
DPP LDII melihat terdapat tantangan dan peluang yang dihadapi masyarakat dalam penggunaan media sosial.
Ketua DPP LDII dan Koordinator Bidang Komunikasi, Informasi, dan Media (KIM), Rulli Kuswahyudi, menekankan manusia saat ini hidup dalam era new media, di mana informasi yang benar bercampur aduk dengan hoax,
“Media sosial, yang awalnya berfungsi sebagai sarana interaksi antar individu yang jauh, kini telah bertransformasi menjadi tempat berbagi opini dan informasi yang sering kali tidak jelas kebenarannya,” katanya
Ia menambahkan, media sosial membuat informasi menjadi jauh lebih riuh,
“Kemudahan akses informasi dengan peran gadget menyebabkan semua orang bisa bersuara, berpendapat, dan mengunggah apa saja di media sosial. Masyarakat menjadi objek informasi dan sekaligus subjek informasi,” ujar Rulli.
Rulli menambahkan bahwa dalam era post-truth, opini sering kali dianggap sebagai informasi aktual yang dapat dipercaya publik, kemudian mengesampingkan fakta dan data objektif,
“Oleh karena itu, literasi digital sangat penting untuk membantu masyarakat menyaring informasi yang beredar, membedakan antara hoaks dan kebenaran,” tuturnya
Ia tak menampik, sebagaimana ormas Islam pada umumnya, LDII juga menjadi sasaran informasi yang tidak benar atau disinformasi. Rulli menekankan pentingnya menyebarkan informasi kepada masyarakat bahwa tidak semua yang disebarkan di media sosial itu benar.
LDII memanfaatkan era digital ini untuk menyebarkan informasi dan dakwah dengan kualitas yang lebih baik.
“DPP LDII menggelar sejumlah pelatihan jurnalistik, sosialisasi, dan menggandeng generasi muda untuk memanfaatkan media sosial sebagai wadah menyebarkan informasi. Kami terus memberdayakan anak-anak muda untuk terlibat dalam beramal sholeh di era digital ini,” jelas Rulli yang juga pernah bekerja sebagai wartawan di Liputan6 SCTV.
Sementara itu, Ketua Departemen KIM DPP LDII Ludhy Cahyana menyoroti pentingnya pengamanan data dalam penggunaan media sosial. Menurutnya, media sosial telah mengalami pergeseran dari penggunaan yang sederhana di awal 2000-an menjadi lingkungan yang kompleks dengan berbagai kepentingan, termasuk penipuan dan pencurian data.
“Kita harus hati-hati karena tidak semua orang di media sosial jujur. UU ITE sudah cukup melindungi, namun pelaporannya sering kali tidak langsung ditangani. Generasi muda harus memanfaatkan media sosial secara cerdas dan bijak,” kata pria asal Tulungagung ini.
Ia juga mendukung penggunaan media sosial untuk berbisnis online dan menekankan bahwa manusia membentuk media sosial, yang pada gilirannya membentuk kebiasaan manusia. Ludhy mengingatkan agar generasi muda tidak terpancing untuk menjadi viral dengan cara-cara yang negatif.
Sejak 2007, LDII telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam program internet sehat. Berbagai pelatihan jurnalistik dan bijak bermedsos telah dilakukan untuk memproduksi informasi yang sehat. LDII juga mengedukasi warganya tentang aspek legal dan etika penggunaan media sosial.
Webinar LDII Jateng Dihadiri 2000 Peserta, Dorong Toleransi dan Kerukunan Umat |
![]() |
---|
Silaturrahim Kebangsaan Jilid V LDII Jateng 2025 : Menguatkan Toleransi Antarumat Beragama |
![]() |
---|
LDII Teken MoU dengan Kemendes PDTT untuk Percepat Pembangunan Desa |
![]() |
---|
LDII dan Lemhannas Teken MoU Perkuat Ketahanan Ideologi Kebangsaan |
![]() |
---|
MPR RI dan LDII Agendakan Kembali Sekolah Virtual Kebangsaan untuk Perkuat Nilai Kebangsaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.