Cara Disnakkeswan Jateng Cegah Penularan PMK dan LSD pada Hewan Menjelang Idul Adha

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Menjelang Idul Adha, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi (Disnakkeswan) terus berupaya mengantisipasi adanya penyakit hewan menular seperti PMK dan LSD.

Kepala Disnakkeswan Jateng, Agus Wariyanto, menyebut salah satu upaya yang dilakukan Disnakkeswan untuk mencegah PMK dan LSD yakni dengan mengharuskan agar pedagang ternak mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

"Kami minta kalau ada ternak dari daerah lain, itu harus ada SKKH yang dikeluarkan oleh kabupaten setempat," katanya, kepada Tribunjateng, usai membuka acara Bimtek Juru Sembelih Halal di Blora, Rabu (12/6/2024).

Lebih lanjut, menurut Agus, adanya SKKH dapat menjamin bahwa hewan ternak yang diperuntukkan untuk kurban itu dalam kondisi sehat.

"Kalau sudah memiliki SKKH itu berarti itu sudah ada jaminan hewan ternak sehat,"

"Kalau memang tidak semuanya mengantongi SKKH, yang kita lakukan adalah dengan pemantauan khusus, terutama daerah lapak-lapak hewan kurban," jelasnya.

Selain, mengharuskan kepemilikan SKKH, menurut Agus upaya lain yaitu dengan menerjunkan dokter hewan untuk pemeriksaan kesehatan hewan.

"Intinya kita akan pantau terus sampai hari H Idul Adha, bahkan sampai hari tasyrik. Kita akan turunkan dokter hewan untuk ke pasar-pasar hewan, kemudian ke lapak-lapak penjual hewan ternak, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan," jelasnya.

Selain pemeriksaan hewan kurban, Agus menyampaikan akan melakukan pengawasan terkait daging kurban dalam kondisi aman dikonsumsi.

"Pada hari H Idul Adha kita akan menerjunkan dokter hewan memeriksa tidak ada penyakit yang terkandung pada daging kurban," paparnya.(Iqs)