Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

11 Tips Agar Daging Kurban Empuk dan Tidak Prengus, Sebaiknya Dicuci Ga Sih?

Bingung bagaimana mengolah daging kurban agar empuk dan tidak bau prengus? Yuk disimak tipsnya

Editor: muslimah
Youtube/Ade Koerniawan
Resep Sate Kambing Empuk Menu Wajib Hari Raya Idul Adha 

TRIBUNJATENG.COM -  Bingung bagaimana mengolah daging kurban agar empuk dan tidak bau prengus?

Yuk disimak tipsnya. Bisa dicoba untuk menghasilkan masakan yang terbaik sesuai selera.

Mulai dari sate, gulai, rendang, tongseng, hingga tengkleng.

Sebab, salah mengolah daging kambing bisa membuat teksturnya keras atau baunya tetap prengus.

Ada banyak cara mengolah daging kurban yang benar dari para koki profesional, bisa diikuti berikut ini.

Tips mengolah daging kurban

1. Potong daging berlawanan arah serat

Berikut ini tiga kelompok yang berhak menerima daging kurban
Daging kurban (Shutterstock)

Demi mendapatkan tekstur yang empuk, arahkan pisau melawan serat saat memotong daging sebelum dimasak.

“Jangan ngikut serat, kita lihat dulu seratnya kemana, kalau sudah ketemu bilang dipotong berlawanan arah seratnya,” kata Chef Aguk Prasetiyo dari Hotel Santika Cirebon.

Semakin pendek serat daging, semakin cepat daging dimasak dan empuk tanpa overcooked atau alot.

2. Buang selaput putihnya

Daging kambing yang baru disembelih, sebaiknya dipotong bagian selaput putihnya agar tekstur keseluruhannya tidak keras.

Bagian yang disebut connective tissue atau selaput putih ini berada di sekitar daging kambing, bisa dibuang sampai didapat bagian daging tanpa urat atau tanpa otot.

Sebab, selaput putih dan urat daging kambing merupakan dua hal menyebabkan daging kambing menjadi keras. 

3. Boleh cuci daging kurban atau tidak?

Begini cara membuat air kaldu daging sapi ala chef.
Begini cara membuat air kaldu daging sapi ala chef. (Maangchi)

Executive Chef Aprez Catering Stefu Santoso mengatakan, daging kurban boleh dicuci, boleh juga tidak dicuci sebelum diolah.

Alasannya, daging boleh dicuci bila khawatir soal kebersihan daging kambingnya.

Namun, daging sebenarnya tidak perlu dicuci untuk menjaga kualitas teksturnya.

Sementara itu, di sisi lain, dokter hewan sekaligus pakar ternak di Institut Pertanian Bogor (IPB) Supratikno mengatakan, daging kurban, seperti kambing atau sapi, sebaiknya tidak perlu dicuci.

"Sebetulnya kalau daging itu bersih, enggak perlu dicuci, bisa langsung dimasak, tetapi dalam kondisi sekarang, air cuciannya itu beresiko mengalir ke lingkungan sekitar," kata Tikno, dikutip dari berita Kompas.com yang tayang pada Minggu (3/7/2024).

4. Marinasi dengan nanas

Ilustrasi
Ilustrasi (Thinkstockphotos)

Sudah jadi rahasia umum bila nanas mampu mengempukkan tekstur daging karena kandungan asamnya.

Setelah dipotong-potong, rendam daging dengan nanas selama 30 menit

 Jangan terlalu lama agar daging tidak hancur.

5. Bungkus daging dengan daun pepaya

Sama halnya dengan nanas, daun pepaya juga memiliki kadar asam untuk mengempukkan daging.

Bungkus daging dengan pepaya dan diamkan selama satu jam agar teksturnya empuk setelah dimasak.

“Kalau mau, jangan ditusuk pukul dengan alat pemukul daging yang benar karena cara itu bisa melembekkan serat dan membuat daging tipis,” ujar Aguk.

Sementara itu, menurut Stefu, daging yang terlalu lama dibungkus daun pepaya akan terasa getir.

6. Masak daging pakai rempah

Resep Idul Adha Enak, Hadirkan Resep Tongseng Khas Solo Untuk Menu Istimewa
Resep Idul Adha Enak, Hadirkan Resep Tongseng Khas Solo Untuk Menu Istimewa (Sajian Sedap)

Daging kambing dikenal memiliki aroma perengus.

Bila tidak diolah dengan benar, perengusnya akan tercium meski sudah dimasak.

Cara menghilangkan perengus daging kambing bisa dengan memakai banyak rempah untuk meredam baunya.

7. Lumuri daging dengan jeruk nipis

Aroma jeruk nipis yang kuat juga bisa mengurangi perengus daging kambing, sekaligus membantu mengempukkan teksturnya.

Siram daging kambing dengan perasan jeruk nipis, diamkan selama satu jam, lalu masak.

8. Buang lemak daging kambing

Lemak kambing bisa jadi sumber bau perengus dari keseluruhan daging.

Jadi, kamu bisa membuangnya. Lemak daging ini berwarna putih dan menggumpal, biasanya berada di pinggir daging sehingga mudah dibuang.

9. Masak daging dengan metode 5-30-7

Gulai kambing kerap menjadi santapan wajib bersama keluarga di rumah saat Hari Raya Idul Adha(Resep Bango)
Gulai kambing kerap menjadi santapan wajib bersama keluarga di rumah saat Hari Raya Idul Adha(Resep Bango) ()

Bila ingin hemat gas, coba ikuti metode perebusan 5-30-7 untuk mengempukkan daging.

Caranya, rebus daging dengan api menyala selama lima menit, lalu tutup panci dan matikan apinya.

Diamkan selama 30 menit.

Lanjutkan merebus daging selama tujuh menit hingga empuk. Matikan api dan angkat.

Executive Chef Aprez Catering by Amuz Group Stefu Santoso mengatakan, cara memasak daging ini kadang bisa berhasil, kadang tidak.

"Kalau jenis daging sapi yang terlalu fresh, dia masih terlalu liat (alot) sehingga mungkin metode ini bisa tidak berfungsi,” kata Stefu, dikutip dari berita Kompas.com yang tayang pada Senin (3/5/2021).

10. Jangan cuci daging sebelum disimpan

Executive Chef Hotel Tentrem Yogyakarta Philip Walasary menyarankan, sebaiknya daging jangan dicuci sebelum disimpan.

"Ketika daging itu dicuci, dia terekspos sama air atau darah, bakteri dalam daging bisa bertumbuh lebih banyak," tutur Philip, dikutip dari berita Kompas.com yang tayang pada Kamis (15/7/2021).

Sebab, bila dicuci, bakteri yang bertumbuh dari kontaminasi cairan di daging sapi, disebutkan Philip mempercepat proses pembusukan. 

11. Simpan daging kurban di freezer

Resep Rendang Sapi Empuk, Sajian Spesial di Hari Raya Lebaran 2024
Resep Rendang Sapi Empuk, Sajian Spesial di Hari Raya Lebaran 2024 (Youtube/Devina Hermawan)

Daging kurban yang sudah dibersihkan, bisa disimpan di suhu ruang, tetapi tidak bertahan lama. 

Disimpan di kulkas, tetapi daging kurban hanya bertahan maksimal tiga hari.

Menurut Chef Aguk Prasetiyo dari Hotel Santika Cirebon, daging masih aman disimpan hingga dua bulan bila ditaruh freezer.

"Kalau dibekukan, dan penyimpanannya bagus, lalu dibungkus atau divakum kita masukan ke frezeer itu (bisa) satu hingga dua bulan kuat. Kalau suhu frezeer-nya bagus dan dinginnya stabil juga," ujar Aguk, (Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved