Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PPDB 2024

PPDB Kota Semarang 2024: Meski Pendaftaran Online Harus Tetap ke Sekolah

Supriyadi berharap, ada penambahan rombel, baik PPDB SD maupun SMP di Kota Semarang, mengingat kuota masih tidak sebanding dengan jumlah lulusan.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Orangtua siswa sedang melihat ranking pada sistem PPDB Kota Semarang 2024, Rabu (19/6/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Semarang 2024 telah dibuka sejak 18 Juni 2024.

Pendaftaran dilakukan secara online melalui laman https://ppd.semarangkota.go.id/.

Ternyata, sistem online ini masih membuat sejumlah masyarakat bingung dan harus ke sekolah.

Baca juga: Klub Bola Voli Ivoba Semarang Wakili Jateng di Kejurnas antar Klub U-17 di Yogyakarta  

Baca juga: Serba-serbi Iduladha, Petugas Damkar Pun Sampai Turun Tangan Hadapi Sapi Kurban Ngamuk di Semarang

Orangtua siswa, Astri Wicaksono mengatakan, sistem pendaftaran secara online sebenarnya cukup mudah.

Hanya saja, masih ada orangtua yang tidak memahami teknologi.

Sehingga, ada beberapa yang harus ke sekolah.

Bahkan, dirinya membantu orangtua siswa lainnya yang tidak melek teknologi. 

"Kalau saya sudah bisa daftar online."

"Tapi, masih banyak wali murid yang ke sekolah untuk didaftarkan."

"Beberapa wali murid saya bantu daftarin anaknya," papar Astri kepada Tribunjateng.com, Rabu (19/6/2024). 

Menurutnya, sistem online ini sangat memudahkan karena bisa mendaftar dari manapun.

Hanya saja, dia menyayangkan, meski pendaftaran secara online mudah dilakukan, harus tetap ke sekolah untuk mencetak bukti pendaftaran.

Ini membuat sistem online kurang praktis. 

Baca juga: Pelajar di Kabupaten Semarang Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor karena Takut Dimarahi Ayah

Baca juga: 6 SMA Swasta Terbaik di Semarang Versi LTPMT Berdasarkan Nilai UTBK

"Begitu selesai pendaftaran, harus mencetak bukti pendaftaran."

"Tapi file tidak bisa diunduh karena hanya ada menu cetak, tidak ada menu unduh."

"Kalau tidak punya printer kesulitan."

"Akhirnya, harus ke sekolah."

"Kalau tidak ke sekolah, kami tidak punya bukti."

"Harusnya, ada menu sendiri untuk download bagi yang sudah daftar," papar Astri. 

Lebih lanjut, Astri memiliki kekhawatiran anaknya tidak masuk sekolah negeri.

Pasalnya, ada beberapa poin yang menjadi kekhawatiran.

Pertama, nilai lingkungan hanya berlaku untuk satu RW dengan lingkungan sekolah.

Sedangkan, rumahnya tidak satu RW dengan sekolah.

Artinya, anaknya tidak mendapat nilai lingkungan. 

"Kami berharap mending tidak usah ada, jadi benar-benar zonasi murni."

"Karena nilai lingkungan poinnya cukup besar yaitu 3," ujarnya. 

Selain itu, Astri menyebut, kekhawatiran juga ada karena usia anaknya baru 6,5 tahun.

Sedangkan, anak usia tujuh tahun atau lebih mendapat prioritas.

Baca juga: Bos PSIS Semarang Sebut 2 Pemain Asing Berposisi Bek Segera Gabung, Siapakah Mereka?

Baca juga: BPBD Kota Semarang Siapkan Cadangan Air Bersih 1,5 Juta Liter

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Supriyadi berharap, ada penambahan rombongan belajar (rombel), baik untuk PPDB SD maupun SMP mengingat kuota masih tidak sebanding dengan jumlah lulusan. 

"Seharusnya kajian lagi membangun atau menambah rombel."

"Sudah zonasi murni tapi masih banyak wilayah yang tidak ada SD," ujarnya.

Dia mencontohkan, Kelurahan Tanjungmas hanya memiliki satu sekolah.

Padahal, kepadatan mencapai lebih dari 16 ribu.

Sedangkan, daya tampung masih tetap.

Dia menilai, idealnya ada penambahan rombel atau penambahan sekolah.

Setidaknya, satu kelurahan memiliki dua sekolah.

Di sisi lain, dia menyebut, wilayah dengan sekolah lebih dari satu pun terjadi.

Misalnya, lokasi SMP Negeri 16 Semarang dan SMP Negeri 45 Semarang berdekatan.

Padahal, masih ada wilayah yang tidak memiliki sekolah.

Begitu pun jenjang SMA juga masih belum seluruhnya wilayah memiliki sekolah. 

"Gajahmungkur tidak ada SMA."

"Kalau mau membangun yang penting pemerintah kota atau kabupaten mempunyai lahan, dibangun anggaran dari Pemprov," katanya. (*)

Baca juga: Banyumas Targetkan Pertahankan Posisi Tiga Besar dalam Gelaran Popda 2024

Baca juga: Disdikpora Jepara Minta Sekolahan Lakukan Pengecekan Kendaraan Sebelum Lakukan Outing Class

Baca juga: Dadang Somantri Lepas 54 Atlet Kota Tegal Berlaga di Popda Jateng

Baca juga: Awal Mula Muda-mudi Digerebek Bercinta di Toilet Masjid, Datang Sendiri-sendiri Pukul 21.00 WIB

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved