Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Stikes Telogorejo Semarang

Cara Membuat MPASI Simpel dengan Kadar Gizi yang Seimbang

Bayi membutuhkan MPASI karena nutrien yang ada di ASI kurang cukup untuk melengkapi kebutuhan nutrisi hariannya.

Editor: Editor Bisnis
Istimewa
Ilustrasi MPASI 

Disusun Oleh : Desi Soraya, S.Tr.Keb., M.Keb. ( Dosen S-1 Kebidanan STIKES Telogorejo Semarang )
MPASI balita gizi seimbang

 

TRIBUNJATENG.COM - Bingung bagaimana cara membuat MPASI simpel sesuai usia anak dengan kadar gizi yang seimbang? Anda bisa pelajari selengkapnya di sini.

Ketika bayi mencapai usia kurang lebih enam bulan, Anda bisa mulai memberikan makanan pendamping sebagai tambahan nutrisi selain ASI. Meski demikian, makanan pendamping untuk si kecil tidak bisa sembarangan dibuat. Karenanya, tidak heran jika banyak orang tua yang bingung bagaimana cara membuat MPASI untuk buah hatinya.

Nah, jika Anda ingin tahu seperti apa MPASI yang tepat untuk bayi, pastikan untuk membaca artikel berikut. Anda akan menjumpai bagaimana tekstur MPASI yang sesuai dengan tahapan usia anak serta beberapa contoh menu MPASI harian yang bisa dicontoh. 

 

Ketahui Jenis MPASI yang Sesuai Usia Anak 

Jika bayi Anda sudah memiliki ciri-ciri bisa duduk tegak tanpa bantuan, membuka mulut ketika Anda menyuapkan makanan, serta mulai memasukkan makanan, tangan, atau mainan ke mulut, ini artinya si kecil sudah siap menerima MPASI. Apabila Anda masih belum yakin, cobalah berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui kapan waktu terbaik memberikan anak MPASI.

Biasanya, bayi siap menerima MPASI ketika sudah berusia kurang lebih enam bulan. Bayi membutuhkan MPASI karena nutrien yang ada di ASI kurang cukup untuk melengkapi kebutuhan nutrisi hariannya.

Maka dari itu, Anda perlu mempersiapkan makanan pendamping yang sesuai dengan usia bayi. Kategori ‘sesuai’ di sini adalah sesuai dengan tekstur yang bisa dicerna sistem pencernaan bayi dan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan bayi.

 

Tekstur MPASI
Seperti apakah tekstur MPASI yang tepat untuk bayi? Berikut ini adalah penjelasan mengenai tekstur MPASI sesuai usia bayi:

Usia 6 bulan: tekstur MPASI harus halus dan lebih mengarah ke semi cair. Biasanya, ibu akan menyaring makanan setelah memblender/menghaluskan makanan dengan food processor. Hindari penambahan garam atau gula saat pengenalan MPASI ini. 
Usia 7-8 bulan: tekstur MPASI bisa ditingkatkan dan ibu bisa melewatkan tahapan menyaring makanan yang sudah diblender/dihaluskan dengan food processor.
Usia 9-10 bulan: Anda bisa memberikan bubur kasar dan finger food (makanan yang bisa dipegang sendiri) kepada bayi. Tetap hindari penggunaan garam dan gula. Hindari memberikan potongan dalam ukuran yang bisa memberikan risiko tersedak. Pada tahapan ini, Anda bisa coba memperkenalkan makanan yang beragam baik dari aspek warna, rasa, bau, dan tekstur.
Usia 11 bulan: Pada tahapan ini, Anda bisa mulai memperkenalkan makanan keluarga tetapi dengan tekstur yang lebih halus, contoh coba mulai berikan nasi tim.
Usia 12 bulan: Anda bisa mencoba memberikan makanan keluarga kepada bayi. 
 

Contoh MPASI yang Sesuai Usia Bayi

Seperti apa contoh MPASI untuk setiap tahap usia bayi? Berikut penjelasannya. 

 

MPASI 6 Bulan

Pada tahapan usia ini, Anda bisa memperkenalkan makanan dengan cara menghaluskan, lalu menyaring makanan. Untuk satu kali pemberian MPASI, berikan satu jenis makanan saja dan hindari mencampur dua bahan makanan. Hindari juga adanya penambahan garam dan gula.

Contoh menu MPASI harian 6 bulan (diberikan bergantian dalam satu hari):

Bubur nasi kental (saring)
Puree daging/ikan
Puree sayur
Puree buah
 

MPASI 7-8 Bulan

Dengan sistem pencernaan yang lebih kuat, Anda bisa memberikan MPASI dengan tekstur yang lebih kasar dibanding MPASI 6 bulan. Gunakan variasi bahan makanan yang diblender dan pastikan untuk memasak makanan hingga matang sebelum menghaluskannya. Untuk satu kali makan, Anda bisa memberikan 1-2 sendok makan olahan MPASI. Lakukan 2-3x dalam sehari.

 

MPASI 9-10 Bulan

Selain memberikan finger food berupa potongan buah-buahan, contoh MPASI untuk usia bayi 9-10 bulan adalah sebagai berikut:

Bubur nasi encer

Potongan daging, ikan, maupun ayam yang sudah dipotong kecil-kecil
Potongan sayur/buah kecil dicacah (sebagai tambahan finger food)
 

MPASI 11 Bulan

Anda bisa mulai memberikan makanan rumahan yang dilembutkan, antara lain:

Nasi tim

Mi goreng yang sudah dipotong kecil-kecil 
Sup ayam dengan ayam yang sudah dipotong kecil-kecil agar tidak tersedak.
Sayur lodeh tidak pedas 
Meskipun bayi sudah mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga, sebisa mungkin berikan bayi makanan dengan kadar garam/gula yang rendah. Oleh karena itu, Anda bisa memisahkan masakan untuk bayi dan untuk keluarga.

 

MPASI 12 Bulan

Variasi menu MPASI 12 bulan lebih banyak dan tentunya tekstur makanan sudah bisa disamakan dengan tekstur makanan dewasa. Meski demikian, atur agar makanan bayi tidak membuat risiko tersedak dan tidak terlalu kuat bumbunya (tinggi mengandung tinggi garam/gula). 

Contoh MPASI 12 bulan:

Nasi 
Mi goreng
Ikan goreng
Sayur bayam
Telur dadar
Daging suwir
Buah yang dipotong kecil, dsb.
 

Nah, itulah contoh MPASI untuk bayi sesuai usianya. Ketika memberikan MPASI, pastikan bayi siap menerima makanan selain ASI. Lalu, pelajari bagaimana tekstur, jumlah, dan cara mengolah MPASI yang tepat agar sistem pencernaan bayi bisa menyerap nutrisi dengan baik.

Anda tertarik lebih jauh mengenai pengetahuan di atas? Cukup satu langkah, klik pmb.stikestelogorejo.ac.id, daftarkan diri anda di jurusan Kebidanan STIKES Telogorejo Semarang, disana akan diajarkan ilmu kebidanan secara lengkap disertai praktik laboratorium dan praktik klinik yang detail, sehingga nantinya dapat mengembangkan jenis-jenis jasa yang berkaitan dengan kebidanan, dengan begitu masyarakat dengan mudah terfasilitasi dengan baik.

STIKES Telogorejo Semarang berkomitmen mendidik mahasiswa nya untuk menjadi tenaga kesehatan yang profesional dan berkarakter, sehingga dapat bersaing dan menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat.

Ditunjang dengan gedung megah yang terletak di jalan Arteri Yos Sudarso/ Puri Anjasmoro dan peralatan laboratorium yang lengkap, dosen yang berkualitas serta kurikulum pendidikan terkini, menjadikan bidan-bidan lulusan STIKES Telogorejo Semarang dapat mudah bersaing menjadi enterpreneur yang handal dan berkembang. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved