Kesehatan
Apa Itu Lemak Mata? Ini Penyebab Tumbuhnya Selaput di Area Mata yang Dialami Pelawak Adul
Apa Itu Lemak Mata? Ini Penyebab Tumbuhnya Selaput di Area Mata yang Dialami Pelawak Adul
Penulis: non | Editor: galih permadi
Apa Itu Lemak Mata? Ini Penyebab Tumbuhnya Selaput di Area Mata yang Dialami Pelawak Adul
TRIBUNJATENG.COM - Apa itu lemak mata? Berikut ini penyebab tumbuhnya selaput di area mata yang dialami pelawak Adul.
Beberapa waktu lalu pelawak Adul viral di media sosial lantaran ia diduga mengalami penyakit mata glaukoma.
Namun dalam acara Pagi Pagi Ambyar, Adul mengatakan kondisi matanya saat ini baik-baik saja.
Bahkan Adul bingung kenapa dirinya viral di media sosial disebut mengalami kebutaan.
"Nggak ada apa-apa, nggak ada glaukoma apalagi sampai buta. Apaan sih itu glaukoma. Ini masih bisa lihat jelas," kata Adul
"Ini kenapa kalau pagi pakai kacamata? Karena saya nggak kuat sama silaunya matahari saja sih sudah itu saja,
selebihnya aman alhamdulillah," ungkap Adul.
Lalu pembawa acara Rian Ibram menanyakan mata Adul yang kelihatan ada selaput di dalamnya.
"Ini udah lama, gak apa-apa. Kata dokter cuma lemak. Gak ganggu penglihatan. Apalagi kalau lihat duit cepean, jelas banget," kata Adul.
Menurut Adul meski lemak di matanya tidak menganggu, dokter menyarankan untuk diangkat dengan dioperasi.
"Tapi waktu itu kan Covid, jadi ditunda operasinya. Kata dokter tinggal dipletek doang ini. Pandangan saya jelas, jelas banget," ujar Adul.
Apa Itu Lemak Mata?
Tumbuhnya lemak di mata biasanya disebut surfer’s eye atau pterygium.
Kondisi ini ditandai dengan tumbuhnya selaput pada bagian putih bola mata yang bisa mencapai kornea.
Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu mata saja atau kedua mata sekaligus.
Diawali dengan munculnya pinguecula yang merupakan noda kekuningan di bagian putih mata.
Pinguecula timbul akibat penggumpalan protein, lemak, atau kalsium di dalam mata.
Lemak yang tumbuh di mata bukan sel kanker dan jarang menyebabkan komplikasi berbahaya.
Namun, jika terus tumbuh dan menyebar sampai menutupi kornea atau bahkan pupil mata, pterigium dapat mengganggu penglihatan penderitanya.
Penyebab pterigium belum diketahui secara pasti.
Namun, kondisi ini lebih banyak terjadi pada mereka yang sering melakukan aktivitas di luar ruangan.
Paparan sinar matahari yang berlebihan menjadi faktor yang paling berisiko menyebabkan pterigium.
Selain itu, mata yang kering diduga bisa menjadi faktor pemicu.
Pasir, debu, asap, serta angin juga diduga bisa meningkatkan risiko pterigium.
Pterigium juga dapat bermula dari munculnya pinguecula pada mata, terutama yang tumbuh hingga mencapai kornea mata.
Pterigium dapat dicegah dengan memakai kacamata hitam atau topi saat beraktivitas di luar ruangan.
Sehingga dapat terhindar paparan sinar matahari, asap, atau debu yang dapat memicu pterigium.
Untuk mencegah mata kering, jagalah kelembapan mata dengan menggunakan obat tetes air mata buatan.
Penggunaan pelumas mata juga dapat mencegah kambuhnya pterigium. (*)
Seorang Lansia Masuk Rumah Sakit gara-gara Ikuti Saran Chat GPT |
![]() |
---|
Pejuang Dua Garis Biru, Ini Biaya Program Bayi Tabung di Kota Semarang |
![]() |
---|
Angin Segar Profesi Bidan di Kendal, Diizinkan Buka Praktek Mandiri Setelah 9 Tahun Vakum |
![]() |
---|
Khasiat Minuman Jahe Merah Hangat untuk Kesehatan Tubuh |
![]() |
---|
"Dokter yang Tidak Terus Belajar akan Tertinggal" Kadinkes Singgung Regulasi Sistem Pelayanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.