Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KESEHATAN

"Dokter yang Tidak Terus Belajar akan Tertinggal" Kadinkes Singgung Regulasi Sistem Pelayanan

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Seminar Ilmiah Regional.

Tribunjateng.com/ F Ariel Setiaputra
PAMERAN - Momen peresmian pameran dilakukan oleh Ketua PP Perdosni, Ketua Perdosni Cabang Semarang, dan sejumlah tamu-tamu penting di ajang Seminar Ilmiah Regional Joglosemarmas XXXV yang berlangsung di Hotel Patra Semarang, Sabtu (12/7/2025) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Seminar Ilmiah Regional Joglosemarmas XXXV yang berlangsung di Hotel Patra Semarang selama dua hari, 11 sampai 12 Juli 2025

Acara ini dinilainya sebagai forum strategis karena mempertemukan para dokter, akademisi, dan tenaga kesehatan dari berbagai daerah untuk berbagi pengetahuan dan memperkuat kompetensi.

Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 600 dokter neurologi dari Semarang, Solo, Jogjakarta, dan Banyumas.

Sejumlah topik menarik dibahas dalam ajang yang mengusung tema Semarang Trending Topic Of 7th 2025, Revolutionizing the landscape of Neurology Practice in Diagnosis and Treatment tersebut.

"Acara ini sangat menarik karena menghadirkan orang-orang hebat dan cerdas, semua dengan satu tujuan: memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Jawa Tengah," ujar Yunita dalam sambutannya.

Ia menekankan pentingnya adopsi teknologi dan inovasi layanan kesehatan dari negara-negara maju seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang. Menurutnya, Indonesia harus mampu mengejar ketertinggalan dalam sistem pelayanan kesehatan agar lebih efisien dan terjangkau di tengah meningkatnya biaya kesehatan.

“Kalau kita tidak efisien dalam melayani, maka biaya pelayanan akan terus naik. Maka penting bagi kita untuk menerapkan sistem yang efektif dan adaptif,” tambahnya.

Yunita juga menyinggung tentang regulasi baru terkait sistem pelayanan berbasis kompetensi, di mana para dokter termasuk spesialis neurologi perlu menempatkan diri apakah mereka mampu memberikan layanan dasar, madya, atau paripurna.

“Ini menjadi penting karena rujukan ke depan akan berbasis kompetensi. Maka dokter-dokter yang tidak terus belajar, tidak suka sekolah, akan tertinggal,” tegasnya.

Melalui seminar ini, ia berharap para dokter bisa saling belajar, berdiskusi dengan para ahli, dan terus meningkatkan ilmu serta keterampilan yang relevan dengan tantangan zaman.

Ketua Pengurus Pusat Persatuan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (PP Perdosni), Dodik Tugasworo dalam kesempatan tersebut mengatakan dokter neurologi di Indonesia saat ini penting untuk mengupgrade keilmuannya.

"Kita concern pada peningkatan kompetensi daripada keilmuan kita. Salah satu wujudnya seperti acara-acara seperti ini," katanya.

Dia menyebut, seminar ilmiah regional ini juga telah rutin dilakukan di beberapa daerah cabang lain. Selain itu, Dodik menyebut, forum-forum internasional yang membahas neurologi juga berlangsung di Indonesia.

"Kita ingin perkembangan neurologi di Indonesia bisa mendunia. Dokter-dokter kita tidak hanya mengikuti forum-forum dunia, tapi pakar neurologi yang akan datang ke Indonesia untuk berbagi ilmunya," kata dia.

Selain itu, Perdosni juga saat ini terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Mulai dari akademisi, perusahaan, hingga kalangan pengusaha.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved