Dongeng Batu Menangis Cerita Rakyat dari Kalimantan Barat
cerita rakyat Batu Menangis asal Kalimantan Barat.Cerita ini menggambarkan seorang anak gadis yang durhaka dengan tidak mengakui ibunya sebagai oran
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Dongeng Batu Menangis, Cerita Rakyat Asal Kalimantan Barat
TRIBUNJATENG.COM - Berikut cerita rakyat Batu Menangis asal Kalimantan Barat.
Cerita ini menggambarkan seorang anak gadis yang durhaka dengan tidak mengakui ibunya sebagai orang tua kandung bahkan menganggapnya sebagai pembantunya.
Cerita ini dimulai dengan seorang gadis cantik dan ibunya yang janda tinggal di sebuah desa.
Namun sangat disayangkan wajah cantik anaknya tidak berbanding lurus dengan sifatnya. Sifatnya sangat buruk.
Gadis itu sangat malas, semua keinginannya harus dipenuhi meskipun dia tahu ibunya sendirian bekerja dengan membanting tulang hanya untuk memenuhi keinginan anak gadisnya.
Baca juga: Asal-usul Burung Ruai, Cerita Rakyat Kalimantan Barat
Baca juga: Asal-usul Cirebon Cerita Rakyat Jawa Barat
Baca juga: Dongeng Joko Kendil Cerita Rakyat Asal Jawa Tengah
Baca juga: Dongeng Cindelaras Cerita Rakyat Jawa Timur
Pernah suatu ketika saat ibunya terbaring sakit, ia tetap menyuruh ibunya mencuci.
"Ibu! Jika bukan kau yang cuci bajuku lalu siapa lagi?" bentak anak gadis itu.
"Tetapi ibu sedang sakit. Ibu akan mencucinya besok," rintih ibunya.
"Kalau begitu aku akan pergi dari rumahmu," ancam anak gadis.
Ibunya pun terbangun dari ranjang dan segera mencuci baju. Ibunya mencuci dengan batuk yang semakin buruk.
Kendati demikian, sifat buruk yang dilakukan anak terhadap ibunya tidak membuatnya marah dan sakit hati.
Meskipun itu dilakukan berulang kali, namun ibunya sabar menerima cobaan ini dan mencoba memahami mengapa anaknya berbuat demikian kepada ibunya.
Tidak lupa setiap malam ibunya selalu berdoa agar sifat buruk anaknya segera berubah.
Akan tetapi sifat buruk anaknya bukan berubah namun semakin menjadi-jadi.
Pada suatu hari ketika sedang berbelanja di pasar, setiap orang yang memandang anak gadisnya akan terpesona kecantikan. Bukan hanya anak muda saja yang terpesona, bahkan orangtua pun akan terpesona melihat kecantikannya.
Ketika sedang asik berbalanja, ada seorang pemuda menghampiri anak gadisnya.
"Hai gadis cantik," sapa pemuda.
Gadis itu pun menanggapi perkenalannya.
Setelah berkenalan pemuda tersebut menanyakan siapa yang sedang bersamamu.
"Nona cantik, siapakah wanita di sampingmu?" tanya pemuda itu.
"Oh dia pembantuku," jawabnya.
Gadis itu memperkenalkan ibunya sebagai pembantu.
Mendengar kata tersebut ibunya meneteskan air mata, namun tetap berusaha memaafkan kekhilafan anaknya.
Namun bukannya anak gadis tersebut meminta maaf kepada ibunya, tetapi sepanjang perjalanan setiap pemuda yang berkenalan dengannya mengatakan bahwa ibunya diperkenalkan sebagai pembantunya.
"Dia pembantuku," katanya berulangkali.
Sabar ada batasnya, demikian pula kesabaran Ibu terhadap anak kandungnya juga ada batasnya.
Ibunya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk selalu mengalah dan mencoba memahami sifat anaknya namun akhirnya tidak bisa dibendung lagi sakit hati dan kecewa yang terpendam.
Dengan perasaan sangat kecewa dan hati yang terluka ibunya memohon kepada Tuhan untuk menghukum anaknya yang durhaka.
"Ya Tuhan, jika ia terus durhaka padaku, berilah hukuman setimpal," pinta sang ibu.
Doa sang ibu pun dikabulkan.
Tak lama setelah itu, badan gadis cantik tersebut perlahan-lahan menjadi mengeras menjadi batu.
Dengan sangat menyesal gadis itu menangis dan memohon ampun.
Namun sayang semuanya sudah terlanjur, permohonan maaf tersebut sudah tidak berguna dan akhirnya anak gadis cantik itu tetap menjadi batu.
(*)
Batu Menangis
Cerita Legenda Batu Menangis Dongeng Sebelum Tidur dari Kalimantan Barat |
![]() |
---|
Dongeng Anak Sebelum Tidur: Cerita Rakyat Batu Menangis Asal Kalimantan Barat |
![]() |
---|
Dongeng Batu Menangis, Cerita Rakyat Kalimantan Barat Kalbar |
![]() |
---|
Dongeng Anak Sebelum Tidur Cerita Rakyat Kalimantan Barat Legenda Batu Menangis |
![]() |
---|
Dongeng Batu Menangis, Cerita Rakyat Kalimantan Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.