Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Boyolali

Mayat Pria Ditemukan di Pemakaman Warga Boyolali, Kondisi Jasad Terbakar, Ada Surat Wasiat

Sesosok mayat ditemukan di pemakaman Dukuh Drono, Desa Ketaon, Banyudono, Kabupaten Boyolali, Rabu (3/7/2024). Jasad itu dalam kondisi terbakar

Editor: Muhammad Olies
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi mayat 

TRIBUNJATENG.COM - Sesosok mayat ditemukan di pemakaman Dukuh Drono, Desa Ketaon, Banyudono, Kabupaten Boyolali, Rabu (3/7/2024). Saat ditemukan, jasad itu dalam kondisi terbakar.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, mayat kondisi terbakar itu bernama Usmanto Bin Harjo Wiyono asal Indramayu, Jawa Barat (Jabar).

Mayat pria berusia 60 tahun ditemukan pertama kali oleh Khusnul Qotimah pukul 06.30 WIB.

Saat itu dia hendak mengantar ibunya ke Pasar Ketaon.

Dalam perjalanan, ia melihat mayat di pemakaman desa setempat. Sampai di rumah Khusnul memanggil ayahnya, Tugiyo, untuk memastikan mayat tersebut.

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, melalui Kasihumas Polres Boyolali AKP, Arif Mudi Prihanto mengatakan, temuan mayat pria kondisi terbakar sudah dilaporkan ke Polsek Banyudono.

Dia mengatakan korban diduga mengakhiri hidupnya sendiri.

Pasalnya, di lokasi mayat ditemukan juga ada didapati buku surat Yasin, sandal, korek api gas, botol air mineral 1,5 liter berisi bekas bensin, dan surat wasiat.

"Assalamualaikum, bapak Kulo badhe nyusul panjenengan selamat tinggal buat cucu terkasih, tersayang di Sukahaji Patroli Indramayu Jawa Barat. Terima kasih keluarga disini semua, saya yg sudah banyak merepotkan kalian, maafkanlah atas kesalahan dosa saya selama ini, wassalam."

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Batang Digegerkan Penemuan Mayat Membusuk di Sungai Sambong

Baca juga: Warga Sragen Gempar dengan Penemuan Jasad Bayi di Dukuh Soko, Tak Tahu Kalau SA Hamil

kan evakuasi mayat kondisi terbakar di Dukuh Drono, Desa Ketaon
Proses evakuasi mayat kondisi terbakar di Dukuh Drono, Desa Ketaon, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (3/7/2024).

Arif menambahkan, berdasarkan informasi korban baru empat hari pulang ke rumah adiknya di Dukuh Drono.

Di rumah adiknya, korban mengalami sakit muntah yang diduga akibat masuk angin karena perjalanan jauh.

"Korban sempat diperiksa seorang mantri kesehatan desa setempat dan diberikan obat. Korban banyak diam dan tidak banyak bercerita mengenai permasalahannya," kata Arif dalam keterangan tertulis, Rabu.

Ia menambahkan, polisi masih penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif dan detail kejadian.

"Keluarga korban menerima kejadian tersebut dan korban dimakamkan di pemakaman dekat Drono, Ketaon, Banyudono," terang dia.

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved