Gempa Guncang Batang, Ahli Geologi Unsoed: Termasuk Gempa Tektonik Sesar Lokal

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Dosen Teknik Geologi Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Yogi Adi Prasetya,ST,.,M.Sc mengatakan gempa berkekuatan Magnitudo 4.4 di Kabupaten Batang meninggalkan kekhawatiran serta kepanikan di kalangan warga.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, gempa terjadi pukul 14.35 WIB, dengan pusat gempa berada di kedalaman 10 km.

Gempa tidak hanya dirasakan di Batang, tetapi juga di beberapa wilayah sekitarnya, seperti Pekalongan dan Kendal. 

Baca juga: BPBD Kota Pekalongan Salurkan Bantuan kepada 2 Warga Gamer yang Terdampak Gempa 

Warga yang tengah beraktivitas di luar rumah merasakan getaran cukup kuat yang membuat mereka berlarian keluar mencari tempat aman.

"Gempa yang melanda Batang ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. 

Masyarakat diharapkan selalu siap dengan rencana evakuasi dan mengetahui lokasi-lokasi aman di sekitar mereka," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (8/7/2024). 

Warga diminta tetap tenang dan jangan mudah percaya dengan informasi dari orang tidak bertanggung jawab, namun tetap menunggu dari pihak berwenang seperti, BPBD, Pemkab, BMKG, dan lainnya. 

Pria yang kerap akrab disapa Yogi mengatakan gempa ini menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tergolong gempa tektonik yang diakibatkan oleh aktivitas sesar lokal. 

Meski demikian, hingga saat ini sudah ada beberapa laporan mengenai kerusakan bangunan di wilayah terdampak gempa, namun belum ada laporan mengenai korban jiwa. 

Warga dihimbau tetap tenang namun waspada, mengingat kemungkinan adanya gempa susulan.

Baca juga: Ini Penyebab Gempa 4,4 MG Batang, BMKG: Ada Gempa Susulan

Yogi yang juga alumni S2 dari Kyushu University, Fukuoka, Jepang dan ahli Gunung Api dari Fakultas Teknik Unsoed mengatakan pihak berwenang setempat termasuk BPBD Kabupaten Batang, langsung bergerak cepat melakukan pemantauan dan memastikan keselamatan warga. 

Mereka juga terus berkoordinasi dengan BMKG untuk mendapatkan informasi terbaru terkait situasi ini.

Selanjutnya Yogi mengimbau warga tetap mengikuti arahan dari petugas dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum tentu benar. (jti)