Pendidikan
Unika Soegijapranata Ubah Skema Pembayaran untuk Mahasiswa
Unika Soegijapranata berikan solusi untuk meringankan biaya kuliah calon mahasiswa baru.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Unika Soegijapranata berikan solusi untuk meringankan biaya kuliah calon mahasiswa baru.
Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengatakan mulai tahun 2023 Unika Soegijapranata mengubah skema pembayaran mahasiswa.
Jika dulu mahasiswa baru dikenakan uang gedung, uang kuliah tetap, uang SKS.
Baca juga: Terima Dukungan Ulama dan Kiai, H. Fauzi Fallas Siap Maju di Pilkada Batang 2024
Baca juga: Tasyakuran dan Doa Bersama Masyarakat untuk Polri di Tegal, Kapolda Jateng Sampaikan Ini
Sekarang biaya-biaya itu sudah dihilangkan dan diganti biaya kuliah semester (BKS).
"Jadi sudah tidak pakai uang gedung lagi, tidak ada uang kuliah pokok."
"Sekarang semua dijadikan satu dan kami bagi delapan semester. Jadi semua pengeluaran sampai wisuda sudah ada disitu," tuturnya kepada Tribun Jateng, Senin (8/7/2024).
Lanjutnya, mahasiswa per semester dikenakan BKS kisaran Rp 10 hingga 15 juta.
Biaya itu sudah termasuk mengangsur uang gedung. Tak hanya itu pihaknya juga membuka membuka beasiswa dengan prestasi maupun nilai rapot.
"Jadi masih lebih murah ketimbang UKT PTN jalur mandiri. Makannya kami plot 8 semester."
"Kalau ada yang lulus 7 semester dapat diskon. Mahasiswa diuntungkan. Jadi ini berlaku untuk fakultas non kedokteran," ujarnya.
Menurutnya jika Fakultas Kedokteran uang gedung mencapai Rp 300 juta dan bisa diangsur tiga kali. Kemudian uang semester dikenakan Rp 25 juta.
"Untuk fakultas kedokteran model pembayarannya berbeda karena operasionalnya berbeda dengan fakultas lain."
"Berbeda halnya untuk pendidikan profesi dokter. Per semester pendidikan profesi dokter dikenakan Rp 35 juta," tuturnya.
Ia mengklaim biaya yang dikenakan di universitasnya jauh lebih murah ketimbang PTN jalur mandiri.
"Jadi sama jalur mandiri ya biaya kami jauh lebih murah," tuturnya. (*)
Dosen UPGRIS Raih Gelar Doktor dengan Disertasi Buku Teks Digital Berbasis Kearifan Lokal |
![]() |
---|
Sekolah Nasima Gembleng Siswa Kuasai Bahasa Inggris Lewat NPEC di Kampung Inggris Pare |
![]() |
---|
Fortifikasi Kedelai Jadi Solusi Swasembada Pangan, UNNES Dampingi UKM Tahu Bandungan |
![]() |
---|
Karya Video Siswa Kabupaten Magelang Juara Internalisasi Sejarah dan Budaya di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
80 Siswa SMA/SMK Se-Jateng dan DIY Ikuti Internalisasi Budaya Kabupaten Semarang lewat Video Diary |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.