Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Rembug Sedulur Sikep di Blora : Gunretno Berharap Ada Pengakuan Sama dari Pemerintah

Ratusan Sedulur Sikep (pengikut ajaran Samin Surosentiko-red) mengikuti Rembug Sedulur Sikep di Pendopo Pengayoman Samin Surosentiko

Istimewa
Sedulur Sikep (pengikut ajaran Samin Surosentiko-red) mengikuti rembug sedulur sikep di Pendopo Pengayoman Samin Surosentiko, Plosokediren, Randublatung, Blora, Rabu (10/7/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA -- Ratusan Sedulur Sikep (pengikut ajaran Samin Surosentiko-red) mengikuti Rembug Sedulur Sikep di Pendopo Pengayoman Samin Surosentiko, Plosokediren, Randublatung, Blora, Rabu (10/7). Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). Apa yang dirembug?

Rembug Sedulur Sikep itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan Festival Budaya Spiritual 2024, yang digelar oleh Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Paguyuban Sedulur Sikep dan Pemkab Blora.

Lokasi Pendopo Pengayoman Samin Surosentiko, Plosokediren dipilih lantaran tempat itu dipercaya sebagai awal mula lahirnya ajaran laku sikep yang diajarkan Mbah Samin Surosentiko.

Di tempat itu, mereka yang hadir, di antaranya Sedulur Sikep dari Kabupaten Blora, Kudus, Pati, Grobogan, Rembang (Jateng) dan Bojonegoro (Jatim) melaksanakan Rembug Sedulur Sikep dengan tema 'Ngukuhi Wonge, Nutugno Babadane' (mengonfirmasi orangnya, melanjutkan ajarannya).

Salah seorang tokoh Sedulur Sikep dari Pati, Gunretno, yang mewakili peserta rembug menjelaskan bahwa di Plosokediren, Kecamatan Randublatung, Blora, merupakan petilasan awal mula lahirnya ajaran Samin (sikep) yang dicetuskan Samin Surosentiko (1859-1914).

Sebelum menyebar ke berbagai wilayah sebagai pedoman hidup.

"Untuk itu, kami melaksanakan silaturahmi, rembugan bersama dengan mengundang seluruh Sedulur Sikep dari berbagai wilayah. Bertemu bersama di sini, mengenang awal mula ajaran yang diajarkan simbah dulu. Ngukuhi wonge, nutugno babadane. Mengonfirmasi sedulur-sedulur mana saja yang masih melaksanakan ajarannya simbah, dan bersemangat untuk terus melanjutkannya kepada anak cucu," terangnya.

Gunretno mengaku juga akan terus membuka pintu jika masih ada Sedulur Sikep dari wilayah lain hendak bergabung. Karena menurutnya, semua Sedulur Sikep itu ajarannya sama, hanya beda lokasi hidupnya.

"Terima kasih sedulur-sedulur dari Rembang, Kudus, Pati, dan Grobogan yang hadir. Bahkan ada dari Bojonegoro, Jawa Timur, seperti Tapelan Ngraho, Margomulyo, dan Malo. Ini menandakan bahwa kita semua masih satu nafas dari Kediren ini," jelasnya.

Gunretno berharap semua Sedulur Sikep dimanapun berada mendapatkan pengakuan dan perlakuan yang sama dari Pemerintah. Termasuk dukungan dalam melestarikan ajaran sikep.

Tercatat ada sekitar 500 orang Sedulur Sikep yang hadir. Mereka ada yang berjalan kaki dari Pati, ada yang naik kendaraan umum, ada juga yang naik motor. Semuanya tampak guyub rukun saling membantu terselenggaranya acara Rembug Sedulur Sikep di Plosokediren.

Dari unsur Pemerintah juga hadir Direktur Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan Masyarakat  Adat, Sjamsul Hadi; Bupati Blora, Arief Rohman; Pj. Bupati Kudus, Hasan Chabibie; serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Budiyanto. Serta perwakilan Bupati Pati, Rembang dan Grobogan.
Dalam sambutannya, Direktur Kepercayaan Kepada Tuhan YME dan Masyarakat  Adat, Sjamsul Hadi, merasa senang bisa mendukung terlaksananya Festival Budaya Spiritual 2024 yang mengangkat Sedulur Sikep di Kabupaten Blora.

"Awalnya kami rembugan dengan Mas Gunretno, soal Sedulur Sikep. Ternyata menurut beliau Sedulur Sikep Samin belum pernah menyelenggarakan silaturahmi akbar yang menghadirkan seluruh penganut dari berbagai wilayah. Baru pernah sekali di 2019 dan saat itu belum dihadiri semuanya. Sehingga muncul gagasan acara ini dan disambut baik Bupati Blora," terangnya.

Gayung bersambut, sehingga terlaksana Festival Budaya Spiritual selama 3 hari di Blora. Yang salah satu agendanya adalah Rembug Sedulur Sikep. “Kami sangat menghargai atas kelestarian ajaran-ajaran Samin yang terus dijalankan Sedulur Sikep. Bahkan kemarin saat pelaksanaan sarasehan di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Selasa (9/7), ada usulan agar Sedulur Sikep bisa masuk menjadi salah satu pembelajaran muatan lokal di sekolah. Agar generasi muda paham sejarah dan lakusikep," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman, mengucapkan berterimakasih kepada seluruh panitia dan para pimpinan daerah yang telah berkenan hadir, meluangkan waktu dalam Rembug Sedulur Sikep.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved