Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Macan Tutul Muncul di Permukiman, Kepala Desa: Kami Terima Donasi Petasan

Macan tutul juga muncul di sekitar permukiman warga Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Selasa (9/7/2024).

GEMBIRA LOKA ZOO
Ilustrasi macan tutul 

TRIBUNJATENG.COM - Macan tutul muncul di sekitar permukiman warga Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Penjabat (Pj) Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, bersama petugas gabungan dari BPBD, BKSDA, TNI, dan Polri, berkumpul di Desa Jamberama, Kecamatan Selajambe, Kuningan, Kamis (11/7/2024).

Mereka berkumpul di aula desa setempat sebagai tindak lanjut atas munculnya macan tutul jawa di wilayah tersebut.

Baca juga: 27 Ekor Kambing Dimakan Macan Tutul Jawa di Lereng Pegunungan Hutan Sanggabuana

"Dengan kemunculan macan tutul sejak beberapa waktu lalu, jelas membuat masyarakat cemas," kata Iip, dikutip dari TribunCirebon.com.

"Hari Sabtu atau Minggu harus ada tindakan sekaligus penangkapan agar masyarakat merasa tenang," sambungnya.

Iip mengimbau kepada para petugas agar proses evakuasi macan tutul tersebut dilakukan secara hati-hati.

"Secara teknisnya mungkin petugas BKSDA lebih paham, namun setahu saya ada dua metode penangkapan yang bisa dilakukan, di antaranya bisa dijebak atau tembak bius.

Tindakan itu dilakukan bila memang kucing besar ini susah ditangkap," ujar Iip.

Usai dievakuasi, dia menambahkan, macan tutul itu diserahkan kepada BKSDA atau dimasukkan kebun binatang.

"Tujuannya agar hewan itu mendapat perawatan serta tersedia petugas medis untuk memperhatikan hewan tersebut," ucap Iip.

Langkah antisipasi dari BPBD

Sebelumnya, macan tutul juga muncul di sekitar permukiman warga Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, Jabar, pada Selasa (9/7/2024).

Kepala BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana mengatakan, pihaknya langsung mengerahkan tim ke lokasi meski tidak ahli dalam menangani hewan liar.

"Saat ada laporan masuk ke kami, sejumlah petugas BPBD kami turunkan untuk melakukan sosialisasi keamanan dan keselamatan warga," papar Indra.

"Untuk ancaman hewan buas, kami memang bukan ahlinya, tapi kordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) tetap kami lakukan. Kemudian, upaya penyelamatan kami lakukan di lingkungan masyarakat sekitar," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved