Menikmati Porsi Brutal Petis Sapi Pak Lasjan di Pati

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Selain nasi gandul, soto kemiri, dan aneka olahan ikan bandeng, Kabupaten Pati punya makanan khas lain yang tak kalah lezat, yakni petis.

Petis di sini bukanlah bumbu hitam kental seperti isian tahu petis.

Petis dalam pengertian kuliner khas Pati merupakan rebusan balungan (tulang) sapi atau kambing yang dihidangkan dalam kuah kental berwarna kecokelatan. 

Makanan yang diyakini berasal dari Dukuh Runting, Desa Tambaharjo, Kecamatan Pati ini penampilannya mirip tengkleng atau gulai, namun kuahnya berwarna lebih gelap. 

Selain itu juga lebih kental karena mengandung tepung beras yang masih bertekstur kasar.

Salah satu warung petis yang cukup terkenal di Kabupaten Pati ialah Petis Sapi Pak Lasjan.

Warung yang sudah berjualan sejak 20 tahun lalu ini beralamat di Desa Payang RT 5 RW 4, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati.

Di warung ini, menu petis sapi disajikan dalam porsi besar.

Dengan harga Rp 45 ribu, satu porsi menu petis sapi berisi tangkar atau balungan sapi dan lima tusuk sate daging sapi dilengkapi sambal kecapnya.

Selain itu pembeli juga bisa memilih kikil/kaki sapi atau cingur/congor sapi sebagai pelengkap.

Jika ingin menikmati petis dengan nasi putih, pembeli cukup menambah Rp 4 ribu per porsi.

"Saya mulai jualan sejak 2004. Sudah 20 tahun. Awalnya saya pakai balungan dan daging kambing. Kalau sekarang pakai sapi, sesuai permintaan para pelanggan," kata Darmini (58), pemilik warung/istri Pak Lasjan, Jumat (12/7/2024).

Namun, jika ada pelanggan yang secara khusus memesan petis tangkar dan sate kambing, misalnya untuk keperluan akikah, pihaknya siap melayani.

Darmini menjelaskan, proses memasak petis diawali dengan merebus tulang.

"Kemudian dikasih garam dan gula merah sedikit sama kecap. Lalu semua bumbu dapur dimasukkan, ninggal (kecuali) kunci," ucap dia.