Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor Tambang Emas

Pencarian Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo Ditutup, 15 Orang Hilang, 27 Tewas

Kabar terkini longsor di tambang emas Gorontalo setelah hari ketujuh 15 orang masih dinyatakan hilang.

Editor: rival al manaf
Kompas.com/Istimewa
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi Ali Paneo warga Upomela yang tertimbun material jembatan runtuh, Sabtu (29/6/2024). (Dok. KANTOR SAR Gorontalo) 

TRIBUNJATENG.COM - Kabar terkini longsor di tambang emas Gorontalo setelah hari ketujuh 15 orang masih dinyatakan hilang.

Sementara itu korban tewas sudah mencapai 27 orang dengan total korban selamat hilang dan tewas mencapai 325 orang.

Operasi pencarian korban telah resmi ditutup pada Sabtu (13/7/2024) pukul 16.00 Wita.

Meski demikian Basarnas Gorontalo tetap memantau lokasi longsor.

Baca juga: KESAKSIAN Korban Selamat Detik-detik Tambang Longsor di Gorontalo, Jumlah Meninggal Dunia 23 Orang

Baca juga: 2 Penambang Emas Selamat dari Longsor di Gorontalo, Terjebak 8 Jam di Lubang 1 x 1 Meter: Kami Wudu

"Kami tetap akan menempatkan tim di sini untuk melakukan pemantauan," jelas Kepala Kantor SAR Gorontalo, Heriyanto.

Untuk menghindari ancaman longsor susulan dan mempercepat proses pencarian, lokasi tambang emas ilegal itu ditutup sementara oleh pemerintah daerah setempat. 

Hal itu diungkapkan langsung oleh Bupati Bone Bolango, Merlan S Uloli.

Keputusan itu diambil usai berkoordinasi bersama Forkopimda dan pihak terkait.

"Kita melakukan rapat bersama, kita memutuskan tutup sementara. Tutup sementara orang naik," kata Merlan kepada wartawan, Sabtu (13/7/2024).

Selain itu, Bupati Merlan juga memastikan akan ada dua posko yang disediakan untuk para warga.

Satu posko ada di Kantor Desa Poduwoma dan yang lain ada di lokasi longsor pertambangan.

Hal ini diungkapkan Merlan Uloli kepada keluarga korban di Kantor Desa Poduwoma, Kecamatan Suwawa Timur, Sabtu (13/7/2024).

"Posko ini ada dua, yang satu tempat pengaduan bagi keluarga korban yang belum ditemukan dan dikordinir oleh kepala desa," kata Merlan kepada wartawan, Sabtu (13/7/2024).

Sementara posko kedua berfungsi untuk melakukan pemantauan terhadap aktivitas penambangan.

Di mana pihaknya melarang aktivitas tersebut untuk waktu yang tidak dapat ditentukan.

"Ada juga posko pemantauan masyarakat yang akan naik, jadi setiap masyarakat yang akan naik kami larang," lanjutnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Terkini Longsor Gorontalo, 15 Orang Belum Ditemukan dan Tambang Ditutup Sementara"

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved