Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Segarnya Berendam di Kolam Air Serai di Djatirunggo Park Pringapus

Segarnya Berendam di Kolam Air Serai di Djatirunggo Park Pringapus. Djatirunggo Park merupakan agro wisata yang dikembangkan oleh kebun Ngobo PTPN

Editor: iswidodo
tribunjateng/mahasiswa UIN Salatiga magang jurnalistik
Kolam Renang Air Serai Destinasi wisata Djatirunggo Park di Desa Djatirunggo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Banyaknya destinasi wisata sekarang ini membuat masyarakat memiliki banyak pilihan. Oleh karena itu pengelola wisata juga dituntut untuk berinovasi dan makin kreatif memaksimalkan potensi wisatanya.

Destinasi wisata Djatirunggo Park di Desa Djatirunggo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.
Destinasi wisata Djatirunggo Park di Desa Djatirunggo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. (tribunjateng/mahasiswa UIN Salatiga magang jurnalistik)

Djatirunggo Park salah satunya. Destinasi wisata ini berlokasi di Desa Djatirunggo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Djatirunggo Park merupakan agro wisata yang dikembangkan oleh kebun Ngobo PTPN I Regional III Jawa Tengah.

Akses untuk menuju wisata tersebut pun cukup mudah, baik dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Kiri kanan tampak banyak pohon karet dari Pasar Merakmati menuju Djatirunggo Park sejauh 5.9 kilometer.

PTPN I Regional III Jateng mempunyai berbagai komoditas, seperti karet, kakao, pala, hingga serai. Hal inilah yang kemudian menginspirasi kebun Ngobo menjadi destinasi wisata. Dengan memanfaatkan air dari hasil penyulingan serai untuk dibuat kolam “keceh” (bermain air).

Admin Afdeling Djatirunggo Atik Widyaningsih, mengungkapkan, dibangunnya kolam keceh berawal dari
salah satu pegawai pengelola kebun Ngobo yang menggunakan air hasil penyulingan serai untuk mandi. Dirinya mengaku bahwa badannya terasa lebih rileks setelah menggunaan air tersebut.

“Kami pernah mengirimkan air serai ini untuk uji lab, namun untuk hasilnya memang belum dilampirkan. Tetapi, melihat dari manfaat serai itu sendiri juga terbukti benar adanya,” ungkap Atik.

Dari “ketidaksengajaan” ide yang muncul tersebut, akhirnya dibuatlah agro wisata di kawasan PTPN tersebut untuk mendukung potensi wisata yang bernuansa alam. Terlebih, pemikiran untuk merealisasikan tempat wisata di perkebunan itu sudah ada sejak lama. Hingga kini, agro wisata Djatironggo Park masih terus melakukan pengembangan.

Memasuki kawasan Djatironggo Park, pengunjung akan disuguhi indahnya perkebunan Ngobo seluas kurang lebih 2 hektare yang dipenuhi berbagai tanaman. Selain itu, tangki-tangki untuk merebus serai juga terlihat di sisi kiri dari pintu masuk. Wangi semerbak serai hasil rebusan menguar ke kawasan tersebut.

Rebusan serai dilakukan oleh pengelola setiap hari Sabtu dan Minggu. Dari rebusan tersebut akan menghasilkan minyak yang dimanfaatkan untuk bahan kosmetik. Adapun air yang digunakan untuk merebus dialirkan ke kolam keceh.

Jika kolam renang pada umumnya menggunakan air dingin, maka di Djatirunggo Park ini airnya hangat. Sehingga, akan terasa lebih nyaman di badan karena air yang masuk ke kolam keceh langsung dari tangki rebusan serai.

Untuk berendam di kolam keceh air serai, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 5.000. Dibuka mulai pukul 08.00 hingga 21.30. Djatironggo Park bisa dinikmati oleh pengunjung dari berbagai usia.

Selain kolam keceh, Djatironggo Park juga menghadirkan fasilitas lain. Seperti, kolam terapi ikan, taman bunga, gasebo, kafe, kebun sayur dan kebun buah yang boleh dipetik langsung oleh pengunjung. Jika dimakan di tempat, pengunjung tidak dikenai biaya. Namun, jika hendak dibawa pulang akan dikenai biaya sesuai harga yang sudah dipatok dari pengelola. Toilet dan tempat parkir yang luas turut mendukung fasilitas umum di kawasan wisata tersebut.

Salah satu pengunjung Djatirunggo Park, Anis, merasa senang dengan adanya wisata tersebut. Selain dekat dengan rumah, biaya yang terjangkau menjadi alasannya untuk kembali lagi berkunjung ke Djatironggo park.

“Dengan air yang mengandung serai, badan anak-anak setelah renang itu jadi lebih enak, hangat, dan tidak akan kedinginan,” terang Atik.

Sependapat dengan Anis, Yanti yang juga pengunjung Djatironggo Park mengatakan senang berkunjung ke destinasi wisata tersebut. Pasalnya, selagi menunggu anaknya berendam di kolam keceh, ia bisa berkeliling ke kebun buah dan petik buah dengan harga terjangkau.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved